SERAYUNEWS – Kompetisi Liga 2 2023-24 bakal memasuki pekan keenam atau pamungkas. Baik babak 12 besar maupun play-off degradasi penentuannya pada pekan depan.
Salah satu yang menarik adalah menanti kemungkinan para pemain Kalteng Putra untuk kembali bermain di sisa laga yang ada. Sesuai jadwal, mereka akan menghadapi Persekat Tegal pada Sabtu (3/2/2024) mendatang di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya.
Harapan tersebut muncul usai konferensi pers Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) bersama perwakilan dari punggawa Kalteng Putra yang berdomisili di Jakarta pada Sabtu (27/1/2024) kemarin.
Dari 29 keseluruhan pemain Kalteng Putra, Shahar Ginanjar dan Miftah Sani menjadi perwakilan rekan-rekannya untuk memberikan keterangan secara langsung terkait kronologis masalah internal yang terjadi.
Dalam kesempatan itu, Shahar Ginanjar menjelaskan, adanya keterlambatan gaji selama 1-2 bulan sesuai dengan nilai kontrak. Dirinya menyangkal klaim pihak manajemen yang menyatakan keterlambatan hanya 15 hari.
“Manajemen mengatakan bahwa pembayaran gaji, menunggu arahan dari CEO (Kalteng Putra). Sehingga, pemain membuat pernyataan bahwa ingin beraudensi dengan CEO, namun tak ada fasilitasi dari manajemen,” jelas Shahar, di kutip serayunews.com dalam YouTube APPI TV, Minggu (28/1/2024).
Lebih lanjut, Shahar menuturkan bahwa setelah pertandingan melawan Persipura Jayapura, para pemain membuat surat pernyataan pembayaran gaji. Tetapi, pihak manajemen beriktikad tidak baik dan menolak menandatangani surat itu.
Berkomitmen Selesaikan Sisa Laga
Sebelum memutuskan tidak menjalani laga away melawan PSCS Cilacap, para pemain masih berkomitmen menyelesaikan sisa laga dengan bertahan di mess atau penginapan.
Pasalnya, masih memiliki laga kandang terakhir melawan Persekat pada pekan depan. Namun, menurut pemain berposisi penjaga gawang ini justru ada instruksi dari pihak manajemen untuk meninggalkan mess demi keamanan.
“Namun, justru ada intruksi dari pihak manajemen kepada para pemain untuk meninggalkan mess jika pemain tidak bermain saat pertandingan away ke Cilacap. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan untuk alasan keamanan para pemain,” ungkapnya.
Sementara itu, para pemain juga membantah adanya klaim bahwa telah dibelikan tiket pesawat untuk menjalani laga kontra PSCS, karena tidak adanya informasi apapun dari manajemen.Berdasarkan penjelasan tersebut, nampaknya akan sulit para pemain Kalteng Putra untuk melanjutkan laga pamungkas melawan Persekat Tegal. Terlebih, 29 punggawa telah dilaporkan ke Polda Kalimantan Tengah buntut dugaan pencemaran nama baik.
Namun, jika para pemain Kalteng bermain melawan Persekat, maka penentuan degradasi akan makin seru. Sejauh ini PSCS, Persipura, dan Persekat sama-sama masih berkesempatan bertahan di Liga 2. Sementara Kalteng Putra telah degradasi.