SERAYUNEWS – Gelaran Solo Great Sale atau SGS ke-10 sukses menyemarakkan Kota Solo sepanjang bulan Mei 2024 hingga 2 Juni 2024 lalu. Kegiatan itu digelar untuk mendukung peningkatan peran UMKM sekaligus penguatan ekonomi daerah melalui perdagangan dan investasi.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta Ferry Septha Indrianto tak menepis juga menjadikan gelaran SGS ini sebagai misi percepatan dalam mewujudkan kolaborasi integrasi mitra kerja di Solo Raya secara inklusif.
Kata dia, aglomerasi untuk mendorong investasi melalui pemusatan kegiatan ekonomi di wilayah Solo Raya, yang meliputi Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten itu sudah harus dimulai dan salah satunya lewat Solo Great Sale.
“Dari stakeholder wirausaha kita harus mulai melihat potensi aglomerasi, kita harus melihat itu. Apalagi secara fakta bahwasanya kota solo ini batas wilayah sudah habis. Sehingga pengembangan ke depan harus menggunakan mekanisme yang benar,” ujar Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta Ferry Septha Indrianto, Sabtu (10/6/2024).
Ferry pun mendukung adannya inisiatif aglomerasi Soloraya. Ia mengajak sejumlah asosiasi di sektor usaha memperkuat aglomerasi di kawasan Solo Raya pasapnya upaya itu dinilai memiliki peran penting untuk menciptakan aglomerasi yang berkelanjutan dengan melewati tantangan ego sektoral.
Apalagi acara seperti Solo Great Sale itu telah menjadi upaya nyata untuk menggerakkan perekonomian. Selain itu, memberdayakan UMKM dan menjadikan Solo sebagai destinasi investasi yang menarik. Sehingga ia berharap kedepan terjadi kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dalam memperkuat ekonomi Kota Solo.
“Kita meningkatkan tentang fokus dampaknya itu seperti apa ketika kita bicara Solo great sale dampaknya bukan lagi kalau dulu tentang rupiah sekarang tidak. Kalau saya fokusnya bagaimana membuat suatu kolaborasi karena urgensi Kota Solo saat ini membutuhkan kolaborasi dengan daerah setempat,” ucap dia.
“Jika regulasi kita belum aksesibel kan kita aksesnya banyak regulasi itu membuat akses yang nyambung ya udah kita lebih luwes lagi menggunakan swasta artinya dari stakeholder dunia usaha,” sambung Ferry.
Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Budi Murtono menyampaikan terimakasih atas kolaborasi dalam gelaran SGS 2024, apalagi dalam gelaran kali ini ada perbedaan dimana adanya keterlibatan langsung Kemenves/BKPM beserta berbagai kegiatan yang digelar.
“Kalau dari kami dari sisi pemerintah melihat dampak PAD ternyata semakin event ini memberikan kenaikan PAD khususnya di wilayah ini. Jadi hal-hal seperti ini kita harus sering mencari peluang, membuat event, dan membuat event di Solo harus berjangka panjang. Harus tiga hari minimal, karena kan akan mendatangkan masyarakat, wisatawan, peserta acara dan sebagainya dan akan membuat stay mereka akan juga lama dan saya yakin punya dampak,” kata Budi.
Budi menyebut Pemerintah Kota Surakarta akan terus membangun aglomerasi investasi Surakarta untuk pembangunan ekonomi di Jawa Tengah dan mengajak semua untuk menjaga Solo Raya, Kota Surakarta, bahkan Provinsi Jawa Tengah dalam membangun kesiapan daerah untuk masuknya investasi sehingga berujung pada kesejahteraan kesejahteraan masyarakat Surakarta dan Tanah Air Indonesia.
“Solo itu akan menjadi salah satu kota penghubung. Artinya bahwa kita tidak bisa bekerja sendiri makanya kolaborasi akan menjadi bagian dari kota solo yang akan berkembang lagi lewat Solo Raya,” terangnya.
Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat kembali menyampaikan komitmennya dalam mendukung percepatan ekonomi di wilayahnya. Kata dia, hal itu bisa dilakukan dengan mengedukasi masyarakat terhadap penggunaan uang non tunai atau melalui QRIS.
Ia menyakini kemudahan teknologi itu akan membuat pola masyarakat dalam bertransaksi itu meningkat.
“Ini menjadi salah satu solusi bagi pemerintah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan cara menggunakan transaksi non tunai. Mudah-mudahan semakin hari masyarakat di Solo semakin terbiasa menggunakan sarana sarana digital sehingga semakin mudah bertransaksi,” pungkasnya.*** (M Wulan)