SERAYUNEWS – Nama Dessy Arfianto mendadak jadi sorotan publik setelah video viral memperlihatkan dirinya terlibat dalam proses drawing babak 64 besar Liga 4 Nasional 2024/2025 yang menuai kontroversi.
Proses undian yang dinilai tidak transparan dan penuh kejanggalan itu memicu kecaman luas. Bahkan, PSSI akhirnya membatalkan hasil pengundian dan memutuskan untuk menggelar ulang.
Lalu, siapa sebenarnya sosok Dessy Arfianto yang kini jadi buah bibir di jagat sepak bola Indonesia? Melansir berbagai sumber, berikut kami sajikan ulasan lengkap profilnya.
Dessy Arfianto saat ini menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk periode 2023–2027.
Ia terpilih dalam Kongres Biasa Asprov PSSI DIY yang digelar pada 6 Mei 2023 di Hotel Ros In, Yogyakarta.
Dalam pemilihan tersebut, ia berhasil mengantongi 17 suara, mengalahkan dua kandidat lain: Nurmandi dan Endro Sulastomo (masing-masing memperoleh 5 suara), sementara satu calon lainnya, Sismantoro, memutuskan mundur dari persaingan.
Selain aktif di tingkat daerah, Dessy juga punya peran penting di pusat. Ia menjabat sebagai Deputi Sekretaris Jenderal PSSI Bidang Operasional Sepak Bola, posisi yang telah diembannya sejak 2020.
Jadi, keterlibatannya dalam kegiatan nasional seperti drawing Liga 4 sebenarnya bukanlah hal yang mengejutkan.
Kalau melihat profil LinkedIn-nya, Dessy punya pengalaman lebih dari 14 tahun di lingkungan PSSI. Ia pernah menjabat sebagai Match Commissioner Liga 1 dan Liga 2 sejak tahun 2010.
Ini membuktikan bahwa dia bukan orang baru dalam dunia pengelolaan pertandingan sepak bola.
Dessy juga dikenal sebagai Presiden Klub Mataram Utama Manggala FC, sebuah tim sepak bola asal Yogyakarta yang aktif dalam pembinaan pemain muda.
Peran ini memperkuat dedikasinya terhadap pengembangan sepak bola di daerah.
Saat mencalonkan diri sebagai Ketua Asprov, Dessy membawa visi besar untuk mengangkat prestasi sepak bola DIY ke level nasional.
Salah satu misinya adalah mendorong lebih banyak pemain asal Yogyakarta menembus skuad Timnas Indonesia.
Dessy juga ingin menciptakan sistem organisasi yang profesional, kompetisi yang berkelanjutan, serta pembinaan usia dini yang terstruktur.
Di samping itu, ia menekankan pentingnya pengembangan bisnis dan sinergi dengan berbagai pihak demi kemajuan sepak bola di DIY.
Setelah video proses drawing Liga 4 viral dan menuai banyak sorotan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir langsung mengambil langkah tegas.
Ia menyebut bahwa proses tersebut tidak profesional dan tidak mencerminkan prinsip fair play.
Merespons tekanan publik, PSSI pun memutuskan untuk menjadwalkan ulang drawing. Erick menegaskan bahwa dirinya tidak akan mentolerir tindakan yang mencoreng integritas kompetisi.
Komitmen PSSI adalah untuk menjunjung tinggi keadilan dan profesionalisme.
Dessy Arfianto kini berada di bawah sorotan tajam. Meski memiliki rekam jejak panjang dan berpengalaman di dunia sepak bola nasional, keterlibatannya dalam video kontroversial itu membuat publik menuntut transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi.
Apakah ini akan menjadi noda dalam kariernya, atau justru menjadi momentum untuk menunjukkan profesionalismenya?
Waktu dan respons PSSI akan jadi penentu dalam kasus yang kini menyita perhatian publik ini.