SERAYUNEWS – Di era digital, anak-anak semakin akrab dengan gadget hingga sering melupakan aktivitas fisik yang penting untuk tumbuh kembang mereka.
Padahal, permainan tradisional bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga cara efektif melatih kemampuan sensori motorik anak.
Sensori motorik, yang melibatkan kerja sama antara indra dan gerakan tubuh, sangat penting untuk perkembangan koordinasi, keseimbangan, dan respons anak terhadap lingkungan.
Berikut adalah lima permainan tradisional yang tidak hanya seru tetapi juga kaya manfaat untuk mendukung perkembangan sensori motorik anak.
Sensori motorik adalah kemampuan anak untuk menghubungkan fungsi sensorik (seperti melihat, mendengar, menyentuh) dengan respons motorik (gerakan tubuh).
Perkembangan sensori motorik yang optimal membantu anak memiliki keseimbangan tubuh yang baik, koordinasi gerakan yang teratur, dan kemampuan merespons lingkungan secara tepat.
Permainan tradisional, yang melibatkan banyak gerakan dan interaksi dengan lingkungan, memberikan stimulasi sensorik yang penting bagi anak.
Selain itu, permainan ini juga membantu anak mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan kognitif.
Melatih Fokus dan Koordinasi Tangan-Mata
Permainan gundu atau kelereng mengajarkan anak untuk fokus menyentil gundu dengan presisi agar mengenai target atau keluar dari arena.
Aktivitas ini sangat baik untuk melatih koordinasi tangan-mata, konsentrasi, serta pemahaman anak terhadap kekuatan yang dibutuhkan dalam menggerakkan benda kecil.
Selain itu, bermain gundu juga memberikan pengalaman taktil, karena anak sering bermain di tanah.
Interaksi langsung dengan tekstur alami seperti pasir atau tanah membantu menstimulasi indra peraba mereka.
Mengembangkan Keseimbangan Tubuh dan Koordinasi Motorik Kasar
Permainan egrang melibatkan bambu panjang yang digunakan untuk berjalan dengan menjaga keseimbangan.
Aktivitas ini sangat menantang karena anak harus menyeimbangkan tubuh mereka sembari mengoordinasikan gerakan kaki dan tangan secara bersamaan.
Permainan ini memberikan stimulasi pada otot-otot besar, seperti kaki dan tubuh bagian bawah, sehingga mendukung perkembangan motorik kasar.
Selain itu, kemampuan untuk tetap fokus saat bermain egrang melatih sistem sensorik dan motorik anak untuk bekerja secara simultan.
Melatih Perencanaan dan Motorik Halus
Congklak adalah permainan yang melibatkan papan khusus dan biji-bijian kecil. Anak harus menghitung biji congklak sambil menyusun strategi untuk mendapatkan hasil terbaik.
Gerakan memindahkan biji congklak dari satu lubang ke lubang lain melatih motorik halus anak, terutama koordinasi jari-jari mereka.
Selain itu, permainan ini juga memberikan stimulasi visual dan kognitif, karena anak harus memperhatikan langkah-langkahnya dengan cermat.
Kombinasi antara berpikir strategis dan gerakan halus menjadikan congklak permainan yang kaya manfaat bagi perkembangan sensori motorik anak.
Melatih Keseimbangan dan Konsentrasi
Engklek mengharuskan anak melompat dengan satu kaki sambil menghindari kotak tertentu yang sudah digambar di tanah.
Aktivitas ini sangat bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuh, karena anak harus menjaga stabilitas saat melompat dan mendarat.
Selain itu, permainan ini juga melatih konsentrasi anak karena mereka harus fokus pada urutan kotak yang dilompati dan memastikan gaco (batu kecil) berada di tempat yang benar.
Engklek memberikan pengalaman gerak dinamis yang mendukung perkembangan motorik kasar sekaligus melatih fokus dan koordinasi tubuh.
Meningkatkan Kerja Sama dan Koordinasi Tubuh
Bakiak dimainkan secara berkelompok, di mana beberapa anak harus berjalan bersama menggunakan alas kaki kayu panjang.
Untuk berhasil, mereka harus bergerak dengan ritme yang sama dan saling berkoordinasi.
Permainan ini melibatkan koordinasi sensorik yang kompleks, di mana anak-anak harus merasakan tekanan pada kaki mereka sambil menjaga keseimbangan tubuh secara bersama-sama.
Selain itu, aktivitas ini melatih keterampilan sosial, seperti kerja sama tim, komunikasi, dan tanggung jawab.
Permainan tradisional menyediakan kesempatan bagi anak untuk bergerak aktif, mengeksplorasi lingkungan, dan mengembangkan keterampilan fisik yang penting untuk masa depan mereka.
Dibandingkan dengan aktivitas pasif seperti bermain gadget, permainan ini memberikan stimulasi multisensorik yang membantu otak anak berkembang lebih baik.
Melalui permainan tradisional, anak-anak tidak hanya belajar tentang nilai-nilai seperti kerja sama dan kesabaran, tetapi juga mengasah kemampuan motorik kasar dan halus yang mendukung mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Melatih sensori motorik anak tidak harus rumit atau mahal. Permainan tradisional seperti gundu, egrang, congklak, engklek, dan bakiak adalah cara sederhana namun efektif untuk memberikan stimulasi sensorik yang mereka butuhkan.
Selain itu, permainan ini juga membantu melestarikan budaya lokal dan memperkenalkan anak pada nilai-nilai kehidupan yang positif.
Yuk, ajak anak-anak untuk kembali menikmati serunya permainan tradisional! Dengan begitu, mereka tidak hanya aktif secara fisik, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan menghargai warisan budaya bangsa.***