SERAYUNEWS – Bulan Ramadhan 2025 semakin dekat, dan masyarakat Indonesia bersiap menyambutnya dengan berbagai kegiatan positif.
Salah satu cara mengisi waktu menunggu berbuka puasa adalah dengan memainkan permainan tradisional. Selain menghibur, permainan ini juga dapat mempererat kebersamaan serta melestarikan budaya Indonesia.
Melansir berbagai sumber, berikut beberapa permainan tradisional yang bisa menjadi pilihan menarik selama bulan puasa:
Permainan melompati petak-petak yang digambar di tanah ini tidak hanya mengasah keseimbangan, tetapi juga menjaga kebugaran tubuh.
Engklek bisa dimainkan bersama teman atau keluarga di sore hari menjelang berbuka.
Aktivitas ini bisa menjadi kegiatan seru di sore hari, terutama bagi anak-anak.
Dengan menggunakan karung sebagai alat perlombaan, permainan ini mengajarkan ketangkasan dan kebersamaan.
Permainan ini tidak membutuhkan peralatan khusus dan bisa dimainkan oleh siapa saja.
Petak umpet menjadi cara menyenangkan untuk menghabiskan waktu sambil menunggu azan Maghrib.
Lompat tali atau “jump rope” versi tradisional menggunakan tali dari karet yang dirangkai panjang.
Permainan ini dapat melatih ketangkasan dan sangat cocok dimainkan bersama teman-teman saat sore hari.
Salah satu permainan tradisional yang mengandalkan strategi dan perhitungan.
Congklak bisa menjadi sarana edukatif bagi anak-anak sekaligus hiburan yang menyenangkan bagi keluarga.
Permainan ini menggunakan dua batang bambu sebagai pijakan untuk berjalan.
Egrang dapat melatih keseimbangan serta ketangkasan pemain dan bisa menjadi aktivitas seru di sore hari.
Bakiak adalah permainan menggunakan sandal panjang yang bisa dimainkan oleh beberapa orang sekaligus. Permainan ini mengajarkan kerja sama tim serta koordinasi yang baik.
Permainan ini dimainkan secara berkelompok dan melatih strategi serta kecepatan dalam melewati pertahanan lawan.
Gobak Sodor sangat cocok dimainkan oleh anak-anak dan remaja sambil menunggu waktu berbuka.
Bermain permainan tradisional di bulan Ramadhan memiliki banyak manfaat, di antaranya:
Permainan ini membantu anak-anak dan remaja mengurangi waktu bermain ponsel dan lebih aktif secara fisik.
Bermain bersama keluarga atau teman dapat mempererat hubungan sosial.
Meskipun berpuasa, aktivitas ringan seperti permainan tradisional dapat membantu menjaga kesehatan tubuh tanpa menyebabkan kelelahan berlebihan.
Dengan memainkan permainan tradisional, generasi muda dapat lebih mengenal dan mencintai warisan budaya Indonesia.
Bulan Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi momen memperkuat ikatan sosial dan budaya.
Dengan menghidupkan kembali permainan tradisional, masyarakat dapat menjalani puasa dengan lebih menyenangkan dan penuh makna.***