SERAYUNEWS-Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Wonosobo, Dyah Retno Afif Nurhidayat membeberkan soal stunting. Dia mengatakan, persentase balita stunting di Kabupaten Wonosobo per Februari 2023 masih 15,97 persen.
Targetnya, pada 2023 akhir, persentase stunting adalah 14 persen. Stunting sendiri adalah kondisi kurang gizi kronis yang tandanya adalah tubuh pendek pada anak balita
Untuk merealisasikan target itu, berlangsung rembug stunting Senin (28/8/2023) lalu. Pihaknya menguatkan komitmen para pemangku kebijakan. Khususnya pemangku kebijakan di tingkat bawah, seperti kades, lurah, bidan dan kepala puskesmas.
“Kita bagi menjadi empat tahap, untuk tahap pertama pelaksanannya bersama empat kecamatan yaitu dari Kecamatan Kertek, Leksono, Wonosobo, dan Sukoharjo,” ujarnya.
Selanjutnya, akan diikuti 11 kecamatan di Kabupaten Wonosobo lainya secara bertahap. Menurutnya, target penurunan stunting menjadi catatan penting dan dasar dalam rumbug stunting. Harapannya, dapat menghasilkan strategi operasional yang bisa dilaksanakan bersama-sama.
“Kita kupas data stunting sekarang update seperti apa? Seperti apa intervensinya? Dan yang kurang apa saja untuk ke depan bisa kami kerjakan bersama-sama? Kami menargetkan Wonosobo di Tahun 2023 di bawah 14 persen,” beber Dyah.
Dia menjelaskan, upaya penurunan stunting perlu melibatkan seluruh sektor sampai pemangku kepentingan di bawah. Kepala desa paham wilayah dan bidan desa juga setiap hari paham kondisi kesehatan masyarakat. Melalui rembug stunting adalah untuk mengetahui bagaimana mengupayakan.
Selain itu juga untuk menggali berbagai persoalan yang terjadi agar dicarikan solusi bersama. Kegiatan rembug stunting adalah salah satu langkah penting pemerintah daerah, untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan. Selain itu, intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang terintegrasi antara perangkat daerah penanggung jawab layanan.
“Penurunan angka stunting di Wonosobo memang cukup konsisten. Saya mengharapkan komitmen, dukungan dan kerjasama seluruh lintas sektor serta komitmen dalam mendukung program aksi percepatan penurunan stunting terutama para kades dan bidan desa yang langsung berperan penting,” tandas Dyah.