SERAYUNEWS – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sempat mewabah dan menyerang ratusan ternak. Namun, kini tidak ditemukan lagi ditemukan di wilayah Kabupaten Banyumas.
Tercatat di data terakhir, sampai bulan Januari terdapat 126 kejadian PMK. Namun dengan penanganan yang dilakukan Dinas Peternakan, kecenderungan hewan yang sempat terserang menjadi sembuh.
Berdasarkan catatan Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) Kabupaten Banyumas, laporan kejadian terakhir itu pada 16 Januari 2024. Kasus itu ditemukan di wilayah Kecamatan Patikraja.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) Kabupaten Banyumas, drh Sulistyo Widyashadi.
“Setelah Januari tidak ada laporan terkait kasus PMK,” katanya, Selasa (11/03/2025).
Jumlah 126 temuan itu berasal dari 618 ekor jumlah kepemilikan ternak yang terdata. Jumlah tersebut tersebar hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Banyumas.
“Hampir semuanya itu yang terkena adalah sapi potong, bukan sapi ternak,” kata dia.
Saat maraknya persebaran PMK, Dinkannak Banyumas koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Dinas Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Dinkannak menerima alokasi 1.900 dosis vaksin PMK tahap pertama untuk ternak sapi potong dan perah.
Sulistyo menyebutkan vaksinasi tahap pertama akan berlangsung hingga 31 Januari 2025. Sisanya, dari total pengajuan 4.000 dosis, akan dilaksanakan pada tahap kedua di Maret 2025.