SERAYUNEWS – Dugaan pencemaran Sungai Soso di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, tengah menjadi sorotan publik.
Air sungai diduga tercemar limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) setelah video kondisi sungai tersebut viral di media sosial sejak Jumat (10/10/2025).
Menanggapi laporan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga langsung bergerak cepat.
Kepala DLH Bambang Triono memastikan timnya telah melakukan verifikasi dan pengambilan sampel air di lokasi.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Onje dan Kradenan. Kami sudah mendatangi sungai yang tercemar, sekaligus mengambil sampel air di Sungai Soso,” tambahnya.
Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Pertama DLH Purbalingga, Setyo Puji Widodo, menjelaskan bahwa kejadian bermula dari laporan warga sekitar pukul 09.00 WIB pada Jumat (10/10/2025).
“Ternyata warga di sana sudah banyak yang ambil ikan-ikan yang sudah mati. Mereka pikir ikan mati itu berlimpah, sehingga mereka ambil sampai satu orang itu bisa dapat 20 kilogram,” ujarnya.
Temuan ikan mati tersebut memperkuat dugaan adanya pencemaran air sungai akibat zat kimia yang mengalir dari aktivitas warga.
Dari hasil penelusuran awal, DLH menduga pencemaran berasal dari pencucian ember bekas zat kimia di salah satu tempat pencucian mobil di Desa Kradenan. Air bekas cucian itu kemungkinan mengalir ke Sungai Soso melalui saluran air terbuka.
Namun, penyebab pasti masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel air sungai yang tim DLH ambil.
DLH Purbalingga mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di Sungai Soso sampai hasil laboratorium keluar.
“Kalau pun air sudah tampak jernih, kami tunggu dulu hasil lab untuk memastikan aman tidaknya bagi masyarakat,” ujarnya.
Kepala Desa Onje, Mugi Ari Purwono, memastikan bahwa hingga saat ini kondisi warga masih aman. Belum ada laporan masyarakat yang mengonsumsi ikan dari sungai yang diduga tercemar itu.
“Sampai saat ini masih aman, belum ada laporan warga yang mengkonsumsi ikan kemarin,” pungkasnya.