SERAYUNEWS – Langit malam akan kembali menampilkan pertunjukan alam yang menakjubkan pada awal Oktober 2025. Lantas, Supermoon 7 Oktober jam berapa?
Ya, pada Selasa, 7 Oktober 2025, Anda bisa menyaksikan fenomena Supermoon yang dijuluki Harvest Moon.
Momen ini menjadi purnama pertama sekaligus supermoon pertama di tahun 2025, sebuah pemandangan yang sayang untuk dilewatkan.
Fenomena ini bukan hanya menawan secara visual, tetapi juga menyimpan makna ilmiah dan historis yang menarik untuk diketahui.
Mari kita bahas waktu kemunculannya, asal-usul namanya, serta cara terbaik untuk menikmatinya.
Fenomena Supermoon diperkirakan akan mencapai puncak kecerahan pada Selasa, 7 Oktober 2025 sekitar pukul 10.47 WIB.
Karena puncaknya terjadi pada siang hari, Anda tidak akan bisa melihatnya pada momen tersebut.
Namun, tenang saja, bulan akan tampak bulat dan terang sejak malam sebelumnya hingga malam sesudahnya, tepatnya antara 6 hingga 8 Oktober 2025.
Pada periode itu, Bulan akan terbit di langit timur saat matahari terbenam dan bertahan hingga menjelang fajar di langit barat.
Pemandangan terbaik untuk menyaksikan keindahan Supermoon biasanya terjadi saat senja hingga tengah malam, ketika Bulan berada rendah di cakrawala dan terlihat lebih besar dari biasanya.
Fenomena kali ini memiliki dua sebutan sekaligus: Supermoon dan Harvest Moon. Keduanya punya makna yang berbeda, namun saling berkaitan.
Supermoon: Bulan di Titik Terdekat dengan Bumi
Supermoon adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bulan purnama yang terjadi ketika Bulan berada di perigee, yaitu titik terdekat dalam orbitnya mengelilingi Bumi.
Karena jaraknya lebih dekat, Bulan akan tampak lebih besar hingga 14% dan lebih terang sekitar 30% dibanding purnama biasa.
Orbit Bulan yang berbentuk elips membuat jaraknya dari Bumi selalu berubah-ubah.
Saat berada di titik terdekat, gravitasi Bumi menarik Bulan sedikit lebih dekat, menciptakan pemandangan bulan purnama yang luar biasa terang dan besar.
Menariknya, Supermoon 7 Oktober ini merupakan yang pertama di tahun 2025, dan akan menjadi pembuka dari tiga rangkaian supermoon yang akan terjadi hingga akhir tahun.
Sementara itu, istilah Harvest Moon berasal dari kebiasaan masyarakat agraris di masa lalu.
Di belahan Bumi utara, purnama yang paling dekat dengan ekuinoks musim gugur disebut Harvest Moon, karena sinarnya yang terang membantu petani melakukan panen di malam hari.
Dulu, sebelum ada penerangan listrik, sinar bulan purnama ini menjadi “lampu alami” bagi para petani.
Cahaya Bulan yang muncul tak lama setelah matahari terbenam memberikan tambahan waktu bekerja di ladang, sehingga momen purnama tersebut dijuluki Bulan Panen atau Harvest Moon.
Selain itu, secara visual, Harvest Moon juga dikenal dengan warna cahayanya yang hangat, sering kali tampak jingga kemerahan di dekat cakrawala.
Warna ini muncul karena cahaya bulan harus melewati lapisan atmosfer yang lebih tebal, sehingga gelombang cahaya biru tersebar dan menyisakan rona oranye hingga merah di mata kita.
Melihat Supermoon sebenarnya tidak sulit. Anda bahkan bisa menikmatinya tanpa alat bantu, asalkan kondisi langit cerah.
Namun, agar pengalaman melihat fenomena langit ini lebih maksimal, berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:
1. Cari lokasi minim cahaya buatan
Jauhi lampu kota, gedung tinggi, atau jalan raya yang terang. Tempat terbuka seperti pantai, bukit, atau area pedesaan sangat ideal untuk menyaksikan Bulan dengan jelas.
Datang pada waktu yang tepat
Waktu terbaik adalah setelah matahari terbenam, sekitar pukul 18.00–22.00.
Saat itu, Bulan mulai muncul di cakrawala timur dan terlihat paling besar secara visual.
2. Gunakan teleskop atau teropong
Jika Anda ingin melihat detail permukaan bulan seperti kawah atau pegunungan di permukaannya, gunakan teleskop dengan pembesaran 7–15 kali.
Tapi perlu diingat, “bulan akan bergerak dengan cepat di langit. Pastikan Anda dapat mengikuti pergerakan bulan dengan menggerakkan teleskop Anda sesuai arahnya.”
3. Manfaatkan kamera beresolusi tinggi
Untuk Anda yang suka fotografi malam, gunakan kamera dengan lensa tele atau fitur zoom optik tinggi. Gunakan tripod agar hasil gambar tetap stabil.
4. Nikmati keindahan warna alami Bulan
Saat Supermoon baru terbit, perhatikan warna jingga lembut yang muncul di langit.
Cahaya ini menjadi salah satu ciri khas dari Harvest Moon yang memikat banyak orang.
Supermoon 7 Oktober 2025 bukan sekadar purnama biasa.
Fenomena ini menyatukan keindahan alam, ilmu pengetahuan, dan kisah sejarah manusia.
Disebut Supermoon karena jarak Bulan sedang sangat dekat dengan Bumi, dan disebut Harvest Moon karena bertepatan dengan musim panen di belahan utara.
Untuk Anda yang ingin menyaksikannya, cukup luangkan waktu di malam hari sekitar tanggal 6–8 Oktober.
Pilih tempat dengan langit gelap, dan nikmatilah momen langka ketika Bulan bersinar lebih besar, lebih terang, dan lebih memesona dari biasanya.
Langit malam selalu punya cara membuat kita kagum dan Supermoon Oktober ini adalah salah satunya.***