
SERAYUNEWS – Fenomena supermoon selalu menjadi salah satu peristiwa astronomi yang menarik perhatian masyarakat.
Pada Desember 2025, kejadian ini kembali dinantikan karena diprediksi akan menjadi salah satu supermoon paling terang di akhir tahun.
Banyak yang kemudian bertanya, kapan tepatnya supermoon Desember 2025 terjadi dan bagaimana cara memotretnya agar mendapatkan hasil terbaik.
Pertanyaan tersebut wajar muncul karena pemandangan bulan purnama yang ukurannya tampak lebih besar dari biasanya selalu menjadi momen yang sayang dilewatkan.
Menurut sejumlah sumber astronomi seperti diyphotography.net, fenomena supermoon terjadi ketika bulan purnama berada pada jarak paling dekat dengan Bumi dalam orbit elipsnya.
Kondisi ini menyebabkan ukuran bulan tampak lebih besar serta cahaya yang dipantulkan menjadi lebih terang jika dibandingkan dengan bulan purnama biasa.
Bagi pengamat langit maupun fotografer, momen ini merupakan kesempatan ideal untuk menangkap detail permukaan Bulan, termasuk kawah dan tekstur halus yang jarang terlihat dalam kondisi purnama reguler.
Mengacu pada keterangan dari Old Farmer’s Almanac yang dilansir oleh beberapa situs seperti Time.com, USA Today, dan diyphotography.net, supermoon Desember 2025 diperkirakan mencapai puncak iluminasi pada Kamis, 4 Desember 2025 pukul 06.15 p.m. EST.
Supermoon ini tidak hanya menjadi yang ketiga, tetapi juga yang terakhir sepanjang tahun 2025.
Dalam tradisi penamaan bulan purnama, momen ini dikenal sebagai cold moon atau “bulan dingin,” sebutan yang dikaitkan dengan kondisi cuaca dingin khas bulan Desember di belahan bumi utara.
Selain pada malam puncak, bulan juga akan tampak penuh pada Rabu, 3 Desember 2025, serta Jumat, 5 Desember 2025.
Hal ini memberikan lebih banyak kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati pemandangan supermoon tanpa harus khawatir melewatkan satu-satunya waktu terbaik.
Supermoon tersebut diperkirakan berada pada jarak sekitar 390.000 kilometer dari Bumi, menjadikannya cukup dekat untuk menghasilkan tampilan yang lebih tegas, terang, dan dramatis di langit malam.
Bagi pecinta fotografi, fenomena supermoon merupakan objek menarik yang menuntut teknik khusus agar hasil foto terlihat optimal.
Meski bulan tampak lebih terang, fotografer tetap perlu memperhatikan perlengkapan, pengaturan kamera, serta komposisi untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Salah satu perlengkapan yang paling direkomendasikan adalah lensa telefoto dengan panjang fokus 300–600 mm.
Lensa tersebut memungkinkan pengambilan gambar permukaan Bulan dengan detail yang jelas, termasuk kawah dan garis-garis permukaannya.
Kamera DSLR atau mirrorless yang dipadukan dengan tripod kokoh juga sangat membantu menjaga kestabilan gambar.
Untuk pengaturan kamera, penggunaan teknik dasar yang sederhana justru dianggap lebih efektif.
Parameter seperti shutter speed antara 1/125 hingga 1/250 detik, ISO rendah sekitar 100–200, dan aperture di kisaran f/8 hingga f/11 dinilai mampu menghasilkan eksposur ideal pada supermoon yang terang.
Penggunaan fokus manual juga dianjurkan karena memberikan keleluasaan fotografer untuk menyesuaikan ketajaman langsung pada permukaan Bulan melalui fitur Live View.
Perencanaan komposisi menjadi aspek penting lainnya. Beberapa foto supermoon paling menawan biasanya menampilkan elemen latar depan seperti pepohonan, gunung, menara, hingga gedung pencakar langit.
Untuk memprediksi posisi terbit dan arah bulan, fotografer dapat memanfaatkan aplikasi pemetaan astronomi. Dengan begitu, gambar dapat dirancang secara artistik tanpa bergantung pada keberuntungan.
Teknik lanjutan yang bisa dicoba adalah stacking, yaitu menggabungkan beberapa foto untuk mendapatkan ketajaman yang maksimal.
Proses ini mengurangi noise sekaligus meningkatkan detail mikro pada permukaan Bulan.
Setelah itu, proses penyuntingan bisa dilakukan secara halus menggunakan aplikasi seperti Photoshop dengan menambah kontras, kejernihan, namun tetap menghindari penajaman berlebihan agar hasil terlihat alami.
Fenomena supermoon Desember 2025 menjadi momen menarik yang tidak hanya layak dinikmati oleh para pengamat langit, tetapi juga oleh fotografer yang ingin menangkap keindahan Bulan dalam bentuk terbaiknya.
Dengan persiapan yang tepat dan pemahaman teknik dasar fotografi, momen ini dapat diabadikan menjadi karya visual yang memukau.
Pastikan untuk menandai waktunya dan bersiap untuk menikmati supermoon terakhir di tahun 2025.***