Purbalingga, serayunews.com
“Petugas kami sejak semalam langsung turun ke lokasi untuk mempersiapkan dapur umum di dua lokasi bencana. Masing-masing di Dusun Cumbut Desa Tlahab Lor yang terdampak bencana tanah longsor serta di Dusun Sipetung Desa Siwarak yang terdampak bencana tanah bergerak. Keduanya berada di Kecamatan Karangreja,” kata Ketua Baznas Purbalingga, Sudiyanto, kepada serayunews.com, Rabu (26/10/2022) pagi.
Dia menyebutkan dapur umum untuk warga Tlahab Lor yang mengungsi karena tanah longsor berada di MI Tlahab Lor yang ada di Dusun Cumbut RT 5 RW 8. Jumlah pengungsi yang ada di sana masing-masing 9 orang warga lanjut usia (lansia), 14 orang balita, 44 orang anak-anak dan 52 orang dewasa.
“Kondisi pengungsi baik baik dan sehat. Hanya saja mereka membutuhkan susu untuk balita dan kasur untuk alas tidur,” terangnya.
Selain itu dapur umum juga disiagakan di lokasi pengungsian warga Siwarak Kecamatan Karangreja. Mereka terpaksa meninggalkan rumah karena adanya bencana tanah bergerak. Posko pengungsian masing-masing ada TPQ Miftahul Ulum, TPQ Sidadadi dan TPQ Nurul Hikmah.
“Jumlah pengungsi hingga pagi ini sebanyak 63 KK atau 202 jiwa,” ujarnya.
Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Umar Fauzi menambahkan untuk kebutuhan dapur umum, Dinsosdalduk P3K Purbalingga telah mengirimkan bahan pokok. Di antaranya 50 kg beras, 25 buah selimut besar dan 25 buah selimut kecil.
Sementara itu Lazizmu Purbalingga juga mengirimkan relawan untuk membuat dapur umum di Desa Siwarak. Lembaga tersebut menurunkan 20 orang relawan dengan membawa 27 bungkus beras serta 120 kaleng daging sapi serta donasi dari berbagai pihak.
“Sejak semalam kami sudah bersiaga di Siwarak. Petugas kami siagakan selama 24 jam penuh,” kata Direktur Lazizmu Andi Pranowo.