SERAYUNEWS – Program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto resmi berjalan di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Banyumas. Pelaksanaan program ini sudah mulai sejak, Senin (6/1/2025) dengan fokus pada sekolah-sekolah tertentu di tahap awal.
Namun, pada tahap pertama ini, program tersebut baru menjangkau empat sekolah di kawasan perkotaan Banyumas.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Banyumas, dalam konfirmasinya, mengungkapkan bahwa distribusi paket makan bergizi masih terbatas.
“Masih sama, sudah saya konfirmasikan ke ka SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, red). Sementara masih empat sekolah, TK Permadi Siwi, SD N 1 Kranji Purwokerto, SMP N 8 Purwokerto, SMK N 2 Purwokerto,” jelasnya pada Rabu (22/1/2025).
Pengelolaan dan distribusi paket makan bergizi tersebut oleh dapur umum di Brobahan, Kelurahan Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur. Setiap harinya, dapur ini memproduksi hingga 2.740 paket makanan bergizi untuk anak-anak di empat sekolah tersebut.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bupati Banyumas bersama Dandim dan Kapolresta Banyumas melakukan inspeksi ke dapur umum tersebut.
Mereka memastikan menu makanan memenuhi standar kebutuhan gizi anak-anak sekolah dan memantau langsung proses pengolahannya.
“Kalau program pemerintah sasarannya untuk anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Saat ini yang sudah ready untuk anak sekolah,” ujar Awaluddin, salah satu pejabat terkait.
Program ini rencananya akan meluas ke seluruh wilayah Banyumas yang mencakup 27 kecamatan. Untuk mendukung hal tersebut, Pemkab Banyumas akan menambah dapur umum di beberapa lokasi strategis. Sehingga distribusi paket makanan, dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
“Ini baru launching, nanti ke depan akan kita tambah dan sempurnakan. Karena Banyumas ada 27 kecamatan, nanti akan kita bangun lagi,” tambahnya.
Selain dukungan tenaga ahli gizi, dapur umum juga melibatkan akuntan yang bertugas menghitung nilai gizi dan biaya setiap paket makanan.
Menurut penjelasan Iwanuddin, setiap paket makanan bergizi memiliki nilai tidak lebih dari Rp10 ribu.
“Tadi saya tanyakan ke pimpinan dapur umum, nilainya satu paket itu tidak sampai Rp10 ribu,” ungkapnya.