Purwokerto, serayunews.com
Keberanian memasang target zero waste tersebut, karena saat ini Banyumas sudah memiliki 20 unit mesin garbage separator. Dimana mesin tersebut mampu memilah sampah organik dan anorganik secara otomatis.
“Kita sekarang memiliki 23 hanggar dan 20 mesin pemilah sampah otomatis. Jadi tahun 2023, saya optimis Banyumas sudah zero waste,” katanya, Rabu (14/7).
Mesin pemilah sampah tersebut, lanjutnya, memilah sampah secara otomatis, dimana semua jenis sampah dimasukkan dalam mesin akan dipilah menjadi sampah plastik, organik dan plastor atau sampah plastik dan organik.
Menurut Bupati, berbagai upaya pemanfaatan sampah juga sudah dilakukan. Untuk sampah plastik sudah dialokasi pada dua kegiatan, yaitu untuk campuran aspal hotmic dan untuk pembuatan paving. Pilot project untuk produksi aspal campur plastik ini berlokasi di perbatasan Kecamatan Wangon dengan Lumbir, di bagian barat Kabupaten Banyumas
Sedangkan untuk sampah organik, bisa dilakukan fermentasi dijadikan kompos untuk pupuk organik dan pakan magot. Untuk yang plastor, plastik dan organik akan dipilah lagi menjadi plastik dan serat organik, sisanya baru berupa residu.
“Residu tersebut selanjutnya dimasukkan dalam pyrolysis dan diolah akan habis menjadi debu. Saat ini dengan 20 mesin pemilah sampah tersebut, Kabupaten Banyumas sudah berhasil menyelesaikan 65 persen persoalan sampah. Ini merupakan solusi yang cukup efektif dalam upaya penanganan sampah,” terangnya.