SERAYUNEWS- Wisata merupakan satu di antara banyak sektor yang bisa mendulang pendapatan asli daerah (PAD). Maka dari itu, setiap tahun dari sektor wisata diberi target pendapatan.
Di Kabupaten Banyumas, wisata juga menjadi sektor yang ditarget pendapatan tiap tahunnya. Bahkan, target yang dicanangkan di setiap tahun, biasanya berubah. Contohnya target pendapatan yang patok kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lokawisata Baturraden.
Tahun 2024 ini, UPT Baturraden ditarget bisa mendulang pundi-pundi rupiah mencapai Rp10 miliar. Angka itu lebih tinggi dibanding target pada tahun 2023. Di tahun lalu, target pendapatan untuk UPT Baturraden senilai Rp9 miliar.
“Tahun ini ditarget Rp 10 miliar, tahun dulu Rp 9 miliar,” kata kepala UPT Baturraden Riyanto, Jumat (16/02/2024).
Namun, dia menyampaikan target Rp 9 miliar di tahun 2023 tidak tercapai. Kala itu, dalam satu tahun pihaknya hanya mampu menembus angka Rp8 miliar. “Target Rp9 miliar tapi yang tercapai Rp8 miliar,” ujar Riyanto.
Salah satu analisis tak tercapainya target di tahun lalu adalah karena kunjungan wisata ke Kabupaten Banyumas, khususnya ke Baturraden belum sepenuhnya normal selepas Covid-19. Bahkan di masa Covid-19, pariwisata Banyumas benar-benar terpuruk karena banyak masyarakat yang diminta untuk tidak bepergian menghindari virus Covid-19.
Namun, dia mengakui bahwa kunjungan wisata di Kabupaten Banyumas, sejak tahun 2022 diakuinya sangat dinamis. Dia mengatakan, selepas ditetapkan bebas Covid-19 oleh Pemerintah, sektor wisata baru memulai untuk bangkit dari keterpurukan.
Bahkan geliat pariwisata juga mulai bergairah, khususnya dengan menjamurnya objek wisata baru di sepanjang jalur wisata Baturraden. Hal itu membuat pilihan wisatawan ketika ke Banyumas makin beragam.
“Sekarang kan banyak juga objek wisata baru, meskipun Baturraden masih sebagai ikonik wisata di Kabupaten Banyumas,” kata dia.
Tak dipungkiri, nama Baturraden memang sudah populer. Ketika masyarakat berwisata ke Banyumas, Baturraden adalah salah satu tujuan wisata yang disasar.