Banjarnegara, serayunews.com
Bagi SMPN 1 Bawang, pemilihan objek wisata yang terkenal dingin itu sebagai kegiatan eduwisata ini bukan kebetulan. Selain karena jarak yang tidak begitu jauh, tempat ini juga sangat representatif serta banyak pilihan objek wisata dalam satu kawasan. Sehingga, pembelajaran akan lebih luas, efektif, dan murah.
Hanggar Prastowo, ketua rombongan eduwisata SMPN 1 Bawang mengatakan, ada 225 siswa kelas VIII dan 34 tenaga pendidik sebagai pendamping yang mengikuti kegiatan tersebut.
“Dengan pendamping wali kelas, mereka terbagi dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok memiliki tugas selama melakukan eduwisata. Mulai dari membuat karya tulis hingga puisi yang berkaitan dengan kegiatan mereka selama berwisata di Dieng,” katanya.
Menurutnya, objek wisata di dataran tinggi Banjarnegara itu merupakan satu tempat yang menyimpan beradaban sejarah besar bangsa. Hal ini terlihat dengan banyaknya peninggalan sejarah di objek wisata dengan ketinggian mencapai 2.000 MDPL tersebut.
Suhu udara yang bisa mencapai 0 derajat celcius, membuat Dieng makin spesial. Tidak hanya itu keindahan alam objek wisata, tempat wisata populer di Banjarnegara itu juga memiliki keunikan tersendiri, mulai dari budaya, hingga tradisi masyarakatnya.
Sejak pandemi Covid 19, nyaris kegiatan pembelajaran berlangsung secara online. Bahkan semua objek wisata, tidak beroperasi dan tidak menerima kunjungan. Untuk itu setelah pemerintah membuka kebijakan ini, pihak sekolah memanfaatkannya dengan mengunjungi objek wisata.
Selain untuk menghidupkan kembali wisata lokal, para siswa juga bisa banyak belajar dari beberapa objek peninggalan sejarah hingga yang berkaitan dengan vulkanologi.
“Target kunjungan eduwisata ini di antaranya Museum, Kompleks Candi, Kawah Sikidang, hingga beberapa objek lainnya. Selama kunjungan, mereka juga mencatat beberapa hal penting sebagai bahan untuk membuat tugas pembelajaran sekolah,” ujarnya.