Advertisement
Advertisement
Cilacap, serayunews.com
“Ada dua peselancar ombak dari Cilacap yang gagal berangkat, yaitu Ahmad Yazid Karomi dan Novia Jati Pambudi. Karena terkendala biaya untuk berangkat,” kata Khaerudin kepada serayunews.com, Selasa (21/9/2021).
Kedua peselancar asal Cilacap ini, ia melanjutkan, sedianya akan mengikuti pertandingan di kelas short board putra dan aerial short board putra, di Pantai Hamadi Jayapura pada 22 sampai 24 September 2021.
Namun, selancar ombak sendiri merupakan bukan cabang olah raga resmi yang diperlombakan dalam PON Papua kali ini, namun merupakan pertandingan eksibisi di dalam kegiatan PON Papua. Sehingga baik biaya akomodasi serta pendukung lainnya, tidak terakomodir seperti cabang olah raga lain yang diperlombakan.
“Di sisi lain keberadaan kami (PSOI, red) diakui oleh KONI memang belum lama dan langsung mendapatkan undangan untuk PON Papua tahun ini. Jadi kami memang sedikit kaget,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan, sebenarnya pihak pemerintah daerah melalui Wakil Bupati Cilacap telah menyatakan akan menanggung akomodasi perjalanan hingga ke Semarang sebagai tempat pemberangkatan. Serta akan memberikan uang saku kepada kedua atlet tersebut.
“Tapi memang kami sudah cari sponsor untuk biaya akomodasi ke Papua. Kalau untuk ke Semarang pak Wabup sudah menyanggupi,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, untuk Jawa Tengah sendiri sedianya akan mengirimkan 4 atlet selancar ombak, yang merupakan 2 dari Cilacap dan 2 dari Kebumen.
Namun, lantaran adanya kendala tersebut, Pengprov PSOI akhirnya hanya mengirimkan dua atlet ke PON Papua, yang semuanya merupakan atlet asal Kebumen. Dengan dibiayai oleh pihak sponsor yakni pengelola Pantai Indah Menganti Kebumen. (Irfan)