SERAYUNEWS- Kabar kurang baik datang dari arena All England 2025. Salah satu wakil Indonesia harus terhenti langkahnya.
Jonatan Christie atau Jojo yang merupakan juara bertahan tidak bisa melangkah ke babak selanjutnya.
Bagaimana perjalanan Jojo di All England 2025? Kemudian, bagaimana pula pertandingan yang menghentikan mimpinya mempertahankan gelar? Yuk, simak.
Sebagai juara bertahan, Jonatan memulai turnamen dengan performa meyakinkan. Di babak pertama, Jojo sukses menaklukkan wakil Malaysia, Jun Hao Leong, dengan skor 21-11, 21-19.
Kemenangan tersebut menunjukkan dominasinya di sektor tunggal putra dan meningkatkan kepercayaan diri untuk melangkah lebih jauh.
Namun, di babak 16 besar, perlawanan dari Lakshya Sen terbukti terlalu sulit untuk diatasi. Kecepatan dan variasi serangan dari pemain India itu membuat Jojo kesulitan menemukan ritme permainannya.
Dengan hasil ini, harapan Jonatan untuk mempertahankan gelar All England pupus lebih cepat. Ia akan fokus untuk memperbaiki performa menjelang turnamen besar berikutnya.
Juara bertahan All England, Jonatan Christie, harus mengakhiri perjalanan lebih cepat setelah tumbang di Babak 16 Besar.
Jojo, yang berstatus unggulan ketiga, gagal menahan permainan agresif wakil India, Lakshya Sen, dan kalah dalam dua gim langsung, 13-21, 10-21 di Utilita Arena Birmingham, Kamis (13/3/2025) petang.
Sejak awal pertandingan, pebulu tangkis yang akrab disapa Jojo itu tampak kesulitan mengontrol laju shuttlecock. Ia mengakui kondisi lapangan yang berangin menjadi tantangan tersendiri.
“Bukan permainan yang baik memang. Saya mencoba yang terbaik, tetapi tidak bisa. Kondisi lapangan berbeda dengan kemarin dan saya kesulitan mengontrol permainan,” ujar Jojo usai pertandingan mengutip dari laman PBSI, Jumat (14/3/2025).
Meskipun Sen pernah mengalahkannya di Olimpiade Paris, Jonatan menegaskan kekalahan tersebut tidak memengaruhi permainannya hari ini.
“Hari ini saya memang tidak bisa menguasai situasi di lapangan,” tambahnya.
Sementara itu, pasangan ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja, berhasil mengamankan tiket ke perempatfinal.
Mereka menundukkan pasangan Denmark, Jasper Toft/Amalie Magelund, dengan skor 21-16, 20-22, 21-12.
Gloria mengungkapkan strategi mereka sejak awal adalah memanfaatkan keunggulan servis di gim pertama, yang terbukti efektif.
Namun, di gim kedua, mereka terlalu terburu-buru menyelesaikan permainan, yang akhirnya berbuah kekalahan.
“Di gim ketiga kami lebih tenang dan meredam emosi, karena kami ingin revans setelah kalah dari mereka di final Orleans minggu lalu,” jelas Gloria.
Senada dengan rekannya, Rehan menegaskan bahwa mereka berusaha untuk fokus pada pola permainan sendiri tanpa terpengaruh oleh lawan. Hari ini di perempat final mereka ingin tampil lepas tanpa beban.
Dengan hasil ini, Indonesia masih memiliki harapan meraih gelar di nomor ganda campuran, sementara sektor tunggal putra harus mengubur asa lebih awal.***