Banjarnegara, serayunews.com
Pemrakarsa kegiatan adalah PMR dan sekolah dengan tema ‘Setetes Darahmu Menyelamatkan Sejuta Jiwa’ ini. Peserta acara tidak hanya hanya para anggota PMR, tetapi juga para siswa yang sudah memenuhi syarat untuk donor dan keluarga besar SMAN 1 Karangkobar.
Kepala SMAN 1 Karangkobar, Ibnu Romadi mengatakan, aksi donor darah ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam menumbuhkan rasa solidaritas. Selain itu menumbuhkan jiwa kerelawanan di kalangan para siswa dan keluarga besar sekolah.
“Kita tahu bersama, masa remaja ini merupakan masa yang sangat luar biasa, dari sisi fisik, mereka terbaik. Untuk itu memanfaatkan momentum masa muda ini, kami mengajak para siswa untuk berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Termasuk dalam membantu sesama melalui aksi door darah ini,” katanya.
Baca juga: [insert page=’daftar-tunggu-haji-di-banjarnegara-makin-lama-mendaftar-hari-ini-berangkatnya-27-tahun-lagi’ display=’link’ inline]
Menurutnya, melalui aksi sosial kepedulian sesama ini, harapannya dapat membentuk karakter kuat dan jiwa sosial yang tinggi bagi pelajar SMPN 1 Karangkobar dalam berbagi serta berkarya untuk kemanusiaan.
“Kami berharap kegiatan ini, dapat memberikan manfaat dan edukasi kepada siswa dan utamanya kepada masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Tak hanya itu, dia juga berharap kegiatan sosial donor darah ini bisa menjadi kegiatan rutin di sekolah yang dia pimpin. Sehingga apa yang dilakukan oleh para siswa ini mampu membantu dan memenuhi kebutuhan darah masyarakat melalui PMI Banjarnegara.
Sementara itu, Pembina PMR SMAN 1 Karangkobar, Ari Budi Waluyani mengatakan, sebenarnya kegiatan sosial donor darah di SMAN 1 Karangkobar ini sudah menjadi agenda rutin. Namun kegiatan ini, sempat terhenti akibat adanya Pandemi Cpvid 19.
“Terakhir kami adakan dua tahun lalu, kegiatan ini terhenti karena adanya Covid 19, dan saat itu siswa juga melakukan pembelajaran secara daring,” katanya.
Ketua PMI Banjarnegara, Amalia Desiana, memberikan apresiasi kepada sekolah yang aktif melakukan kegiatan donor darah secara rutin.
“Semoga ini memberikan sinyal yang kuat tentang peranan generasi muda, untuk bersama-sama berkarya dalam kemanusiaan bersama PMI,” ujarnya.
Pihaknya berharap, peran PMR di sekolah menjadi terus hidup dan memberikan edukasi tentang pentingnya donor darah dan manfaat menjadi pendonor darah sukarela.
“PMR sebagai agen perubahan di sekolah, harapannya dapat berperan optimal di bawah arahan pembina untuk bersama-sama bersinergi dalam bidang sosial kemanusiaan,” katanya.