SERAYUNEWS- Presiden Joko Widodo buka suara soal Badan Legislatif (Baleg) DPR yang menolak keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal pencalonan kepala daerah dalam pilkada RI.
Orang nomor satu di Indonesia itu ternyata sama sekali tidak panik, tampak santai, menurutnya itu hal biasa.
Sampai saat ini setidaknya telah dua kali tanggapan yang dia berikan. Pertama Jokowi anggap ini hal biasa dan kedua dia singgung si tukang kayu. Sekali lagi, tidak ada kepanikan.
Menurut Jokowi, putusan MK dan DPR merupakan bagian dari proses konstitusi yang biasa terjadi di Indonesia.
“Itu proses konsitusional yang biasa terjadi di lembaga-lembaga negara yang kita miliki,” ucapnya dalam pernyataan pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (21/8/2024).
Jokowi mengatakan akan menghormati Panitia Kerja (Panja) revisi UU Pilkada Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dan Putusan MK.
“Kita hormati kewenangan dan keputusan dari masing-masing lembaga negara,” ujarnya.
Pernyataan ini sontak mendapat sorotan media Asing Malaysia, The Strait Timur. Media ini menyebutkan bahwa para legislator beraliansi dengan Jokowi dan Presiden terpilih.
Mereka ingin menganulir putusan MK pada 20 Agustus yang memungkinkan PDIP sebagai oposisi untuk memilih tokoh populer untuk Pilgub DKI Jakarta.
“Partai-partai yang mendukung Prabowo dan Jokowi pada 19 Agustus mendukung satu kandidat, Ridwan Kamil, secara efektif membunuh peluang Anies Baswedan yang amat populer untuk terpilih kembali di jabatan yang pernah dia jalani 2017-2022,” tulis Straits Times.
Jokowi kemudian menyorot publik yang tetap menghubungkan putusan itu dengan si Tukang Kayu. Hal ini dia sampaikan saat memberi sambutan di acara penutupan Musyawarah Nasional (Munas) XI Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024).
“Ini sehari, dua hari, ini kalau melihat media sosial, media massa, ini sedang riuh, sedang ramai setelah putusan yang terkait dengan pilkada. Setelah saya lihat di media sosial, salah satu yang ramai tetap soal si tukang kayu. Kalau sering buka di media sosial pasti tahu tukang kayu ini siapa,” kata Jokowi
Dia kemudian melontarkan keluhan nasib si Tukang Kayu yang selalu muncul, padahal Polemik itu terjadi antara Mahkamah Konstitusi (MK) selaku lembaga yudikatif dan DPR sebagai lembaga legislatif.
“Padahal kita tahu semuanya, kita tahu semuanya, yang membuat keputusan itu adalah MK. Itu adalah wilayah yudikatif. Dan yang saat ini sedang dirapatkan di DPR itu adalah wilayah legislatif. Tapi tetap yang dibicarakan adalah si tukang kayu,” keluh Jokowi.
“Ya tidak apa-apa, itu warna-warni sebuah demokrasi. Tapi yang ingin saya sampaikan, bahwa sebagai lembaga eksekutif, saya ini berada di lembaga eksekutif,” ujar Jokowi santai.***(Kalingga Zaman)