SERAYUNEWS – Siapa yang tak kenal dengan film kartun Avatar? Bagi sebagian pencinta animasi di seluruh dunia, termasuk Indonesia tentu sudah tidak asing lagi.
Namun, siapa sangka bahwa Tari Kecak ternyata menjadi inspirasi salah satu bagian lagu atau soundtrack dari Avatar: The Last Airbender.
Soundtrack tersebut ialah instrumen yang diputar dalam kredit akhir Avatar: The Last Airbender. Pemakaian instrumen tersebut sudah ada sejak Avatar versi animasi hingga live action baru-baru ini.
Hal itu terungkap melalui kanal akun YouTube Avatar: The Last Airbender. Saat itu sang komposer musik Jeremy Zuckerman melakukan wawancara ekslusif dalam mengurai seluruh rangkaian bagiannya.
Dalam kesempatan itu, Jeremy Zuckerman membeberkan instrumen dalam soundtrack Avatar: The Last Airbender yang mengambil nyanyian dari tari kecak yang berbunyi cak cak cak.
Ia menjelaskan bahwa kerja kerasnya untuk menggabungkan suara tersebut dengan instrumen musik lainnya berbuah manis. Oleh karena itu, tercipta sebuah soundtrack Avatar: The Last Airbender yang khas.
“Suara Tari Kecak Indonesia yang cak cak cak itu jadi inspirasi buat kredit akhir setiap episode. Dengan suara khasnya itu, lalu di-overlay dan disesuaikan lagi,” ujar Jeremy Zuckerman, di kutip serayunews.com pada Sabtu (23/3/2024).
Dalam soundtrack tersebut, memang terdengar jelas bahwa kecak menjadi inspirasi utama. Kita bisa dengar dari awal lagu dengan dua pola nyanyian secara interlocking (saling mengisi) dan mendapat iringan perkusi seperti pipa dan kecapi asal China atau guzheng.
Kemudian, pola baru mereka nyanyikan untuk mengiringi melodi dari instrumen aerofon. Menjelang akhir lagu, dua pola awal kembali mereka nyanyikan lagi.
Viral di Indonesia
Seperti kita ketahui, part tersebut menjadi salah satu ikon serial Avatar The Last Airbender. Bahkan, suara musik tersebut pernah remaja Indonesia tirukan untuk membangunkan sahur dan viral di jagat media sosial (medsos).
Sementara itu, serial live action Avatar: The Last Airbender sudah tayang di Netflix sejak 22 Februari 2024 lalu. Pihak Netflix, juga telah memastikan serial ini akan berlanjut ke musim dua dan tiga.
Melansir dari laman resmi Kemenlu, Tari Kecak merupakan pertunjukan dramatari seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan pemainnya terutama laki-laki.
Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan cak dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.
Namun, Kecak berasal sendiri sebenarnya berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
***