SERAYUNEWS – Simak panduan tata cara puasa Tasua dan Asyura di bulan Muharram. Umat Islam akan segera memasuki bulan Muharram hanya dalam hitungan hari lagi.
Ada puasa Tasua dan puasa Asyura dapat dikerjakan muslim. Puasa sunah tersebut dilaksanakan hanya pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
Jika belum pernah melaksanakannya atau lupa, baca artikel ini sampai selesai.
Dalam kalender Hijriah, bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan yang mulia. Bulan ini memiliki banyak kemuliaan sehingga dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan.
Puasa Tasua dilaksanakan pada 9 Muharram dan puasa Asyura pada 10 Muharram. Berdasarkan SKB 3 Menteri terbaru yang diperbarui tanggal 16 Juni 2023 lalu, 1 Muharram jatuh pada 19 Juli 2023.
Keutamaan bulan Muharram ditegaskan oleh Allah SWT melalui firmannya yang tertuang dalam Al-Quran Surat At Taubah ayat 36.
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu.”
Empat bulan haram yang dimaksud adalah Zulkaidah, Zulhijah, Muharram dan Rajab.
Dalam bahasa Arab, Muharram bermakna ‘waktu yang diharamkan’. Artinya, pada bulan tersebut manusia dilarang menzalimi diri sendiri dan melakukan perbuatan yang menyebabkan dosa.
Umat Islam dianjurkan melaksanakan ibadah puasa sunah sebagaimana yang disebut oleh Rasulullah.
Rasulullah SAW menyebut Muharram sebagai bulan Allah (Syahrullah). Muslim dianjurkan melaksanakan amalan atau ibadah, seperti puasa Tasua dan puasa Asyura.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).
Tata cara puasa Tasua dan Asyura pada dasarnya sama seperti puasa sunah pada umumnya, yakni membaca niat, sahur, berpuasa, lalu berbuka saat matahari terbenam.
Nawaitu shauma ghadin an ada’i sunnatit tasu’a lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Tasu’a esok hari karena Allah.”
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatil aasyuuraa lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Demikian tata cara puasa Tasua dan Asyura yang dapat dilaksanakan umat Islam di bulan Muharram.
***