SERAYUNEWS – Deretan anak-anak berbaris sambil memegang bambu panjang. Ada yang berusaha menyeimbangkan langkah, ada juga yang jatuh lalu tertawa terpingkal-pingkal. Di sisi lain, suara riuh terdengar dari arena Tarik Situet. Beberapa siswa berpegangan erat, urat tangan menegang, sementara sorakan penonton menambah semangat.
Begitulah suasana Festival Permainan Tradisional yang digelar LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto dalam rangka Education Expo #2, Milad ke-111, sekaligus memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia. Acara yang berlangsung di Sport Center Al Irsyad pada 5–7 September 2025 ini benar-benar menyulap halaman sekolah menjadi arena nostalgia, menghadirkan tak kurang dari 71 permainan tradisional.
Bagi sebagian anak, pengalaman itu adalah sesuatu yang baru. Seira, siswi kelas VIII, tampak terengah-engah usai mencoba permainan Tarik Situet. “Baru pernah mainan seperti ini, seru asik banget. Narik. Di rumah terinspirasi dan baru tahu ada permainan kaya gini,” katanya dengan wajah berbinar.
Azalia, teman sekelasnya, juga antusias. Ia mengaku permainan tradisional tetap bisa bersaing dengan hiburan modern. “Sudah banyak mainan, petak umpet, kincir-kincir. Mainan hape sama ini dua-duanya seru,” ucapnya.
Festival ini memang tak hanya soal bermain. Di balik keriuhan, tersimpan pesan penting yakni melestarikan budaya sekaligus merajut kebersamaan. Dari permainan sederhana seperti engklek, congklak, hingga tarik tambang, semua mengajarkan kerja sama, sportivitas, dan rasa senang yang lahir dari kebersamaan, bukan sekadar kemenangan.
Dan yang paling istimewa, semua orang bisa ikut serta. Tanpa tiket, tanpa batasan usia, siapapun boleh mencoba. “Gratis,” begitu bunyi tulisan besar di poster acara.
Bagi anak-anak yang terbiasa dengan layar gawai, festival ini seperti pintu masuk ke dunia yang nyaris terlupakan. Dunia di mana tawa, teriakan, dan peluh menjadi hadiah utama. Dunia di mana permainan tradisional bukan sekadar nostalgia, tapi juga warisan budaya yang hidup kembali di tangan generasi muda.
Ketua LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto, Fahmi Abdulkarim Altway mengungkapkan jika 71 jenis permainan tradisional yang dipilih dari seluruh Indonesia. “Permainan tradisional membuat anak-anak lebih aktif, belajar kerja sama, sekaligus mengenalkan keragaman budaya,” kata dia.