Akibatnya terjadi pergerakan tanah yang merusak 5 rumah warga yang ada di RT 003 RW 001, serta RT 004 RW 001 Desa Sembawa. Selain itu 11 rumah lainnya juga ikut terancam akibat tanah terus bergerak.
Koordinator Relawan RAPI Banjarnegara Tejo Sumarno mengatakan, kejadian tersebut berawal setelah wilayah Kalibening dilanda hujan dengan intensitas tinggi. Kondisi ini menyebabkan aliran Sungai Bombong meluap dan mengikis tebing. Akibatnya, terjadi tanah gerak yang masuk hingga permukiman.
“Akibat pergerakan tanah inilah beberapa rumah warga retak-retak, tidak hanya itu masih ada sekitar 11 rumah lain yang ikut terancam,” katanya.
Berdasarkan informasi dari anggota RAPI di lapangan, sedikitnya ada 5 rumah dan jalan retak hingga amblas, beberapa lahan warga juga ikut terkikis. Adapun rumah retak diantaranya millik Ernawati, Liswati, Sukamti, Monarji, dan Eko Sutarji.
Sementara itu, 11 rumah lainnya yang terancam adalah milik Sunarto (70), Dolmanan (45), Ratno (47), Leli (25), Karsino (40), Narjo (65), Samjuki (75), Ratno A (45), Barno (43), dan Sutartun (39).
Untuk menghindari korban jiwa, sementara para pemilik rumah mengungsi ke tempat yang lebih aman saat hujan mulai turun. Sedangkan warga lain diminta untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan berjaga dengan cara bergantian.