Purwokerto, Serayunews.com- Sebagai upaya untuk menekan angka kecelakaan di Kabupaten Banyumas, Polresta Banyumas menggandeng Ojek online (ojol). Hal itu dilakukan karena pihak kepolisian menganggap, Ojol merupakan kelompok yang kerap kali bersentuhan dengan masyarakat, Minggu (8/3).
Menurut keterangan Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Whisnu Caraka SIk, kolaborasi tersebut juga menyusul adanya program dari Polda Jawa Tengah yakni program “Sebar Emas” atau satu jam bersama element masyarakat. “Itu tekhnik kita (menggandeng ojol, red), bagaimana meredam angka kecelakaan. Kita juga wujudkan dengan jaga kasih, jadi jangan ada kecelakaan lalu lintas ntuk orang terkasih,” ujar Kapolresta.
Dari data pihaknya, untuk para Ojol sendiri tidak memiliki andil besar dalam meningkatnya angka kecelakaan di Kabupaten Banyumas. Namun, mereka merupakan kelompok yang kerap kali bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Mereka kita jadikan pelopor, yang menyentuh lapisan bawah itu kan mereka. Kita harap apa yang kita komunikasikan ke mereka bisa disampaikan ke masyarakat paling bawah. Karena keanggotaan mereka juga sampai 4.000 lebih,” kata dia.
Angka kecelakaan di Kabupaten Banyumas memang cukup tinggi, dari data Sat Lantas Polresta Banyumas, pada bulan Januari 2020 saja sebanyak 28 orang meninggal dunia, kemudian pada bulan Febuari mencapai 22 orang yang meninggal dunia. “Setiap bulannya memang ada penurunan, kia berharap dengan adanya program ini dapat menurunkan angka kecelakaan dan meninggal dunia,” ujarnya.
Masih menurut pria yang akrab disapa Whika, faktor penyebab kecelakaan terbanyak yakni human error, dimana ada ketidaksadaran dari pengmudi yang hingga menyebabkan kecelakaan.
“Ada juga berawal dari pelanggaran, apapun bentuknya pelanggaran itu akan menjadi titik utama penyebab kecelakaan. Untuk usia yang paling banyak kecelakaan justru di Banyumas usia 30 tahun ke atas dan pengguna sepeda motor, untuk pelajar masih dibawah usia itu,” kata dia.