SERAYUNEWS – Jika Anda membutuhkan teks doa upacara Hardiknas 2025, Anda bisa menyimak artikel ini sampai akhir, lantaran redaksi akan menyajikannya untuk Anda.
Sebagai informasi, Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2025 yang jatuh setiap 2 Mei, menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan Indonesia.
Selain menjadi ajang refleksi terhadap peran guru, siswa, dan pemangku kepentingan pendidikan, peringatan tahun ini juga menandai peluncuran empat program pendidikan strategis oleh pemerintah.
Kegiatan upacara Hardiknas biasanya lengkap dengan pembacaan teks doa yang penuh makna dan harapan.
Tahun ini pun tak berbeda. Suasana khidmat upacara akan diperkuat dengan doa bersama untuk masa depan pendidikan yang lebih baik dan merata.
Berikut ini penjelasan mengenai empat program pendidikan unggulan yang diluncurkan bertepatan dengan Hardiknas 2025, serta teks doa yang bisa digunakan dalam upacara.
1. Rehabilitasi sekolah
Pemerintah berencana merehabilitasi ribuan sekolah seluruh Indonesia. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, sebut dana sebesar Rp17 triliun telah disiapkan untuk mendukung program ini.
Dana tersebut rencananya dialihkan dari Kementerian PUPR ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Tujuannya adalah mempercepat perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, terutama di daerah tertinggal.
2. Digitalisasi pendidikan
Transformasi digital menjadi bagian penting dari reformasi pendidikan. Pemerintah ingin memastikan setiap sekolah memiliki akses terhadap perangkat digital dan konektivitas internet.
Program digitalisasi pendidikan mencakup pelatihan guru, penyediaan platform belajar daring, serta distribusi perangkat TIK (teknologi informasi dan komunikasi) ke sekolah-sekolah.
3. Bantuan untuk guru honorer
Menyadari pentingnya peran guru honorer dalam sistem pendidikan nasional, pemerintah juga akan memberikan bantuan langsung tunai kepada mereka.
Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi para guru yang selama ini bekerja keras dengan gaji terbatas.
Meskipun besarannya belum diumumkan secara resmi, program ini menjadi bentuk penghargaan atas jasa para pendidik non-PNS.
4. Beasiswa untuk guru non-sarjana
Pemerintah juga meluncurkan program beasiswa bagi guru yang belum memiliki gelar sarjana (S1 atau D4).
Tujuannya agar mereka bisa meningkatkan kualifikasi akademik, memperkuat kompetensi mengajar, serta membuka peluang karier yang lebih baik.
Program ini diprioritaskan untuk guru-guru di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Program-program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membenahi sektor pendidikan secara menyeluruh, dari aspek infrastruktur hingga peningkatan kualitas tenaga pendidik.
Pembacaan doa dalam upacara peringatan Hardiknas menjadi salah satu bagian penting untuk menggugah semangat dan kesadaran kolektif akan pentingnya pendidikan. Berikut ini contoh teks doa:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan doa dan puji syukur atas segala nikmat yang telah Engkau berikan. Pada hari ini, dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, kami memohon petunjuk dan berkah-Mu.
Ya Tuhan, bimbinglah para pemimpin kami agar senantiasa mengutamakan pendidikan dalam setiap kebijakan. Kuatkan tekad para guru kami untuk terus mendidik dengan ikhlas dan penuh dedikasi. Cerdaskan generasi muda kami agar tumbuh menjadi pribadi yang jujur, tangguh, dan bermanfaat bagi bangsa.
Anugerahkanlah kepada kami kekuatan untuk terus memperbaiki sistem pendidikan agar lebih adil dan merata. Jauhkan kami dari keputusasaan dan tunjukkan jalan terbaik dalam memajukan negeri ini melalui pendidikan.
Ampunilah segala khilaf kami, dan limpahkan rahmat-Mu kepada mereka yang telah berjasa di bidang pendidikan, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Penutup
Peringatan Hardiknas 2025 menjadi momen berharga untuk melihat kembali cita-cita luhur pendidikan Indonesia.
Empat program yang rilis tahun ini mencerminkan arah baru menuju sistem pendidikan yang lebih inklusif, modern, dan manusiawi.
Melalui pelaksanaan upacara dan doa bersama, semangat memajukan pendidikan tetap menyala, tidak hanya lingkungan sekolah, tetapi juga di tengah masyarakat luas.***