SERAYUNEWS- Berikut ini teks khutbah Jumat tentang bulan Rajab 2025.
Salah satu amalan terbaik di bulan Rajab adalah perbanyak istighfar. Istighfar tidak hanya penghapus dosa, ada banyak sekali manfaatnya.
Simak selengkapnya pada teks khutbah ini.
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
: عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
وَقَالَ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْدُ
Jama’ah shalat jum’at yang berbahagia
Sempurnanya agama ini yang mengajarkan kita banyak kalimat thayyibah dengan arti yang mengagumkan. Salah satu kalimat thayyibah itu adalah kalimat istighfar (astaghfirullahal a‘dziim). Kalimat ini memiliki makna penyesalan serta permintaan ampunan dari segala kesalahan dan dosa yang kita perbuat. Tujuannya tentu agar kesalahan dan dosa kita bisa dimaafkan oleh Allah azza wa jalla.
Kenapa harus istighfar? Karena kita sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan dan dosa. Meskipun kita sudah berusaha untuk mencegah dan menjauhinya, bisa jadi ada satu dua kesalahan yang kita lakukan tanpa sadar.
Bahkan, nabi pun sebagai manusia yang ma’shum (terbebas dari dosa) dan dijamin masuk syurga tetap beristighfar apalagi kita yang hanya manusia biasa.
Nabi sebagai yang sebagai teladan pun beristighfar 100 kali sehari, apalagi kita, seharusnya lebih dari 100 kali karena jelas melakukan dosa lebih banyak dari Rasulullah.
Tujuan utama istighfar adalah untuk menghapus dosa-dosa agar tidak menumpuk. Dosa-dosa itu memberikan kesulitan pada kehidupan yang tidak kita sadari.
Dosa ini menyebabkan rezeki kita terhalang, sebagaimana dalam hadis yang artinya,
“tidaklah akan bertambah usia seseorang kecuali kebaikan dan tidaklah bisa menolak takdir kecuali dengan do’a. Sesungguhnya seseorang akan ditahan rezekinya karena dosa yang dia lakukan.” (HR. Ibnu Majah)
Hadis ini menjelaskan pada kita salah satu akibat dari perbuatan dosa adalah ditahannya rezeki. Ibarat air dalam keran yang tersumbat alirannya dengan kotoran.
Selain itu, dosa juga menjadi penyebab datangnya musibah, apapun itu bentuknya. Bisa jadi diberi sakit, bisa jadi bencana alam, kehilangan harta, kematian seseorang atau musibah musibah lain yang mempersulit hidup kita.
Semua itu mungkin diakibatkan satu dosa kita di masa lalu yang belum sempat kita taubatkan.
Jadi, mulailah bertaubat dari sekarang, beristigfarlah karena Allah tidak akan pernah menolak permintaan maaf hambanya selama matahari belum terbit dari barat.
Kalimat ampunan yang sangat sederhana ini maksud utamanya adalah untuk mendapatkan maaf dari Allah azza wajalla. Hal ini bukan berarti ketika merasa tidak ada dosa kemudian kita tidak beristigfar.
Istighfar punya manfaat lain apabila kita membiasakan untuk membacanya mengiringi aktivitas harian kita, apa saja manfaatnya?
Jama’ah shalat jum’at yang berbahagia
Pertama, terhindar dari bala dan musibah. Sebagaimana dalam al – Qur’an disebutkan :
وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَنْتَ فِيْهِمْۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونْ
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun”. (QS. Al Anfal : 33)
Apabila kita ingin terhindar dari musibah dan marabahaya, perbanyaklah istighfar.
Kemudian yang kedua, dengan memperbanyak istighfar akan banyak pula rezeki yang datang kepada kita. Sebagaimana firman Allah azza wa jalla,
فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًا (١٠) يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا (١١) وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّٰتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنهَٰرًا (١٢)
“Maka saya berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada Rabb kalian (karena) sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit atas kalian. Dan Dia akan melipatkangandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian.” (QS. Nuh : 10 – 12)
Apa yang disebutkan dalam ayat ini adalah rezeki yang diberikan kepada orang orang yang beristighfar atau meminta ampun kepada Allah ta’ala.
Terdapat sebuah atsar dari Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana faedah istighfar yang luar biasa.
“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian, orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu, Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian, orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian setelah itu Al Hasan Al Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Riwayat ini disebutkan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar di Fathul Bari, 11: 98)
Ketiga, dengan kita banyak beristighfar rahmat Allah pun sampai kepada kita seperti firman-Nya yang berbunyi,
لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُون
Artinya, “Hendaklah kalian memohon ampunan kepada allah agar kalian dirahmati” (QS. An Naml : 46)
Apa itu rahmat? Rahmat memiliki makna yang sangat luas seperti karunia, berkah, kemurahan, belas kasih, kemurahan hati, simpati, kelembutan hati, ampunan, kasih sayang, dan kebaikan. Dengan kita beristighfar insyaallah kita akan mendapatkan semua itu.
Kemudian yang terakhir, manfaat dari istighfar adalah dimudahkannya terkabulnya doa. Ini sebagaimana kisah yang sangat afdhol sering kita dengar mengenai imam Ahmad yang bertemu seorang tukang roti.
Saat bekerja, dia selalu melantunkan istighfar. Hasilnya adalah semua doa yang dipanjatkan selalu dikabulkan oleh Allah azza wa jalla. Masyaallah.
Itulah banyaknya manfaat yang bisa kita dapati dari melazimi istighfar. Selain dosa kita akan diampuni, istighfar pun dapat mendatangkan banyak bonus bonus kebaikan seperti yang sudah kita bahas.
Semoga Allah memudahkan lisan kita untuk senantiasa mengucap istighfar di setiap langkah dan melembutkan hati kita untuk terus menerus mengingat dosa dosa yang kita lakukan.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرحيم
Demikian informasi teks khutbah tentang bulan Rajab 2025. Semoga membantu. ***(Ika Sriani)