SERAYUNEWS – Sabtu Suci merupakan hari hening dan penuh makna dalam kalender liturgi Gereja Katolik.
Tanggal 19 April 2025 ini menjadi momentum penting, di mana umat Katolik bersiap menyambut malam Vigili Paskah—puncak dari Triduum Paskah.
Pada hari ini, Gereja tidak merayakan Ekaristi hingga malam hari, namun justru mengajak umat untuk merenung secara mendalam tentang karya keselamatan Allah.
Renungan harian Sabtu Suci menjadi sarana utama untuk memperdalam relasi pribadi dengan Tuhan.
Renungan harian Katolik pada Sabtu Suci ini memiliki nuansa kontemplatif. Kita diajak untuk diam, merenung, dan menyadari bahwa sekalipun Yesus wafat dan dimakamkan, kasih Tuhan tidak pernah berhenti bekerja.
Inilah saatnya kita menaruh harapan sepenuhnya pada kebangkitan yang akan segera dinyatakan dalam Vigili Paskah.
Untuk menemani perenungan, bacaan yang bisa digunakan berasal dari Kitab Ratapan:
Ratapan 3:22-23
“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”
Ayat ini mengingatkan kita bahwa walaupun dunia tampak sunyi dan gelap setelah kematian Kristus, kasih Tuhan tidak pernah berhenti. Justru dalam keheningan itulah, Tuhan sedang mempersiapkan sesuatu yang agung—kebangkitan Yesus.
Sabtu Suci adalah waktu penantian. Namun, bukan penantian kosong. Ini adalah penantian penuh harapan. Kita diajak meneladani para murid yang setia, khususnya Bunda Maria, yang tetap percaya meskipun belum melihat terang kebangkitan.
Dalam keheningan Sabtu Suci, Tuhan sedang bekerja dalam diam. Seperti benih yang ditanam dalam tanah, Yesus kini tersembunyi, tetapi akan bangkit dengan kuasa yang mengubah dunia.
Kebaikan Tuhan tidak pernah berhenti, bahkan ketika kita merasa segalanya gelap dan sunyi.
Dalam kesedihan, kehilangan, atau rasa hampa yang kadang muncul dalam hidup, Sabtu Suci memberi harapan. Hari ini, kita belajar bahwa kasih Tuhan bekerja dalam keheningan. Ketika kita tidak melihat jalan keluar, Tuhan sedang merancang keselamatan.
Maka, mari kita gunakan hari Sabtu Suci ini untuk berdiam diri, membaca Kitab Suci, dan berdoa dalam keheningan. Tanyakan dalam hati: “Tuhan, di manakah Engkau dalam kehidupanku hari ini?” Dan percayalah, Dia ada, bekerja tanpa henti demi kebaikan kita.
Tuhan yang Maha Baik,
Hari ini aku diam di hadapan-Mu.
Aku percaya, walau aku tidak melihat,
Engkau tetap bekerja dalam hidupku.
Kuatkanlah imanku seperti Bunda Maria dan para murid-Mu.
Agar aku setia menantikan kebangkitan-Mu
yang membawa harapan dan kehidupan baru.
Amin.
Teks renungan Sabtu Suci 19 April 2025 ini mengajak setiap orang untuk mempercayakan diri kepada Tuhan.
Meski dalam sunyi dan gelap, kebaikan-Nya tak pernah berhenti. Sabtu Suci adalah waktu menanti dalam iman, saat terbaik untuk memperdalam hubungan kita dengan Allah. Mari siapkan hati menyambut cahaya Paskah dengan penuh pengharapan.
***