SERAYUNEWS – Apabila Anda membutuhkan informasi mengenai susunan Doa Rosario untuk Jumat, 10 Oktober 2025, Anda bisa menyimak artikel ini sampai akhir.
Pasalnya, pada Oktober ini menjadi momen khusus untuk memperdalam iman, mempererat relasi dengan Bunda Maria, serta merenungkan misteri kehidupan, penderitaan, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Doa Rosario bukan sekadar rangkaian doa yang diucapkan berulang, tetapi juga perjalanan batin yang membawa ketenangan dan harapan.
Melalui doa ini, umat diajak untuk memusatkan hati pada kasih Allah serta meneladani ketaatan Bunda Maria.
Paus Yohanes Paulus II pernah mengatakan, “Rosario adalah doa yang sederhana dan mendalam, doa hati yang membawa kedamaian.”
Oleh karena itu, berdoa Rosario bukan hanya tradisi, tetapi juga sarana untuk memperkuat iman dan membawa terang di tengah kegelapan hidup.
Dalam tradisi Gereja Katolik, hari Jumat ditetapkan sebagai waktu untuk merenungkan Peristiwa Sedih (Dolorosa).
Melalui rangkaian doa ini, umat diajak mengingat penderitaan Yesus sejak doa di Taman Getsemani hingga wafat di kayu salib di Golgota.
Peristiwa Sedih ini mengajarkan tentang pengorbanan, kesetiaan, dan kasih yang tak terbatas.
Dengan merenungkannya, umat diharapkan dapat meneladani kerendahan hati dan keteguhan Yesus dalam menghadapi penderitaan.
Berikut ini susunan Doa Rosario Jumat, 10 Oktober 2025, berdasarkan buku Doa Rosario: Hidup dalam Terang Iman.
Doa Rosario pada hari Jumat bukan hanya mengenang penderitaan Yesus, tetapi juga menjadi undangan untuk ikut ambil bagian dalam kasih dan pengorbanan-Nya.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak umat yang menghadapi “salib” mereka sendiri: rasa sakit, kehilangan, atau pergumulan batin.
Melalui renungan Peristiwa Sedih, kita diingatkan bahwa penderitaan bukan akhir dari segalanya.
Di balik kesedihan, ada pengharapan akan kebangkitan dan kasih Tuhan yang abadi.
Berdoa Rosario secara rutin juga menumbuhkan kebiasaan hidup dalam ketenangan.
Dalam keheningan doa, kita belajar mendengarkan suara hati dan merasakan kehadiran Allah yang menenangkan.
4–6. Tiga Salam Maria
Didoakan sebagai penghormatan kepada Putri Allah Bapa, Bunda Allah Putra, dan Mempelai Allah Roh Kudus.
1. Yesus dalam Keadaan Sakaratul Maut
“Yesus berdoa di Taman Getsemani…” (Lukas 22:39-46)
Dalam peristiwa ini, umat diajak merenungkan ketakutan dan ketaatan Yesus yang berserah penuh kepada kehendak Bapa.
Doa yang diucapkan:
2. Yesus Didera
“Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.” (Yohanes 19:1)
Renungkan penderitaan fisik Yesus yang didera untuk menebus dosa manusia.
Ulangi rangkaian doa seperti peristiwa pertama.
3. Yesus Dimahkotai Duri
“Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya…” (Yohanes 19:2-3)
Penderitaan ini menggambarkan penghinaan terhadap Yesus sebagai Raja, namun Ia tetap menanggungnya dengan sabar dan kasih.
Ulangi doa: Bapa Kami, 10 Salam Maria, Kemuliaan, dan Terpujilah.
4. Yesus Memanggul Salib ke Gunung Kalvari
“Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene…” (Lukas 23:26-32)
Peristiwa ini mengingatkan bahwa setiap orang juga dipanggil untuk memanggul salibnya masing-masing dengan iman.
Doakan urutan yang sama seperti sebelumnya.
5. Yesus Wafat di Salib
“Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: ‘Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.’” (Lukas 23:44-49)
Inilah puncak kasih dan pengorbanan Yesus. Ia wafat agar manusia diselamatkan.
Setelah doa peristiwa kelima selesai, akhiri dengan Kemuliaan, Terpujilah, Doa Iman, dan Tanda Salib Penutup.
Berdoa Rosario di hari Jumat, 10 Oktober 2025, menjadi kesempatan indah untuk memperbarui iman dan menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan.
Melalui perantaraan Bunda Maria, setiap umat diajak untuk meneladani keteguhan Yesus dalam penderitaan dan menguatkan pengharapan di tengah tantangan hidup.
Mari kita renungkan bersama: dalam setiap butir rosario yang kita doakan, terselip kasih dan harapan yang tak pernah padam.***