SERAYUNEWS – Film thriller horor Sinners yang dibintangi Michael B. Jordan dan disutradarai oleh Ryan Coogler berhasil meraih posisi teratas di box office akhir pekan ini.
Debut tersebut menjadi yang terbesar untuk film orisinal di era pascapandemi, memperkuat daya tarik duo Coogler dan Jordan di mata penonton.
Kesuksesan Sinners makin mencolok dengan skor penonton sebesar 97% di Rotten Tomatoes dan nilai A dari CinemaScore
Hal tersebut menjadikannya film horor pertama dalam lebih dari 30 tahun yang meraih rating setinggi itu.
Didistribusikan oleh Warner Bros., Sinners membukukan pendapatan domestik sebesar $45,6 juta dan tambahan $15,4 juta dari pasar internasional, sehingga total pendapatan globalnya mencapai sekitar $61 juta.
Keberhasilan Sinners tidak terlepas dari kerja sama solid antara Ryan Coogler dan Michael B. Jordan, yang kembali bersatu setelah sebelumnya menghasilkan sejumlah proyek sukses.
Setelah menciptakan deretan film blockbuster seperti Creed dan Black Panther, keduanya telah membuktikan kemampuan dalam menyuguhkan karya yang penonton minati.
Semua film garapan Coogler sebelumnya mendapatkan respons positif dari penonton berdasarkan penilaian CinemaScore: Fruitvale Station (A), Creed (A), Black Panther (A+), dan Black Panther: Wakanda Forever (A).
Kesuksesan Sinners sebuah film orisinal yang tidak bergantung pada popularitas merek menunjukkan bahwa Coogler dan Jordan merupakan pasangan kreatif yang sangat berpengaruh di industri film Hollywood.
Kehadiran mereka dalam satu proyek saja sudah cukup untuk menarik perhatian publik dan menjadi daya tarik utama yang mendorong kesuksesan box office.
Film Sinners berlatar tahun 1933 di wilayah Mississippi Delta. Ceritanya bermula dengan kembalinya dua saudara kembar ke kampung halaman setelah terlibat dalam dunia kejahatan di Chicago.
Mereka bertekad untuk meninggalkan masa lalu kelam dan memulai kehidupan baru.
Dua saudara kembar tersebut adalah Smoke dan Stack, keduanya diperankan oleh Michael B. Jordan. Mereka merupakan veteran Perang Dunia I sekaligus mantan gangster dari Chicago.
Berniat menjalani hidup lebih baik, mereka berencana membuka sebuah juke joint tempat hiburan musik yang populer di kalangan masyarakat kulit hitam pada masa segregasi dan menjadi simbol kebebasan serta komunitas.
Namun, rencana tersebut berubah menjadi mimpi buruk saat desa mereka mendapat teror makhluk supranatural.
Ternyata, kampung halaman mereka dihantui oleh sekelompok vampir yang dipimpin oleh Remmick (Jack O’Connell), seorang vampir asal Irlandia.
Film ini menggabungkan unsur horor, musik blues, dan drama sosial. Fokus adalah perjuangan dua saudara menghadapi bayang-bayang masa lalu serta ancaman kekuatan gelap yang mengintai di malam hari.
Aksi supranatural dalam Sinners mendapat sambutan hangat dari penonton muda. Sebanyak 64% dari total penonton berasal dari kelompok usia 35 tahun ke bawah.
Kelompok usia 25–34 tahun menjadi segmen penonton terbesar selama akhir pekan pembukaan, mencakup 46% dari total penonton.
Meski film ini mendapat rating R dan hanya 2% penontonnya berusia di bawah 18 tahun. Justru, kelompok usia muda ini memberikan skor tertinggi dengan nilai A+ di CinemaScore.
Selain itu, film ini juga berhasil menarik audiens dari beragam latar belakang etnis, dengan komposisi 40% penonton kulit hitam, 35% kulit putih, 18% Hispanik, dan 5% Asia.
Menjelang perilisan Sinners, Ryan Coogler sempat membagikan wawasan seputar pembuatan film melalui sejumlah video pendek. Ia membahas berbagai topik seperti rasio aspek dan format sinematik.
Langkah edukatif ini terbukti efektif. Sekitar separuh penonton pada akhir pekan pembukaan memilih untuk membayar lebih demi menyaksikan film ini dalam format premium seperti IMAX.
Format layar besar menyumbang 45% dari total penjualan tiket, dengan IMAX sendiri memberikan kontribusi sebesar 20% terhadap pendapatan keseluruhan.
Hal ini menunjukkan bahwa penonton bersedia mengeluarkan biaya tambahan demi pengalaman menonton yang lebih imersif.
Antusiasme terhadap format premium terus meningkat, terdorong dukungan dari sutradara-sutradara ternama seperti Christopher Nolan dan Denis Villeneuve.
Tren ini menjadi keuntungan besar bagi studio dan bioskop, mengingat harga tiket untuk auditorium premium lebih tinggi daripada tiket biasa.
Dengan performa luar biasa di box office serta apresiasi dari penonton dan kritikus, Sinners membuktikan bahwa film horor orisinal masih memiliki daya tarik kuat.
Selain itu, film ini mampu mendobrak batasan genre di kancah perfilman global.***