SERAYUNEWS – Himpunan masyarakat peduli leukemia, Elgeka mengadakan temu nasional, Sabtu (23/9/2023) di Hotel Grand Kanaya Baturraden. Suasana gembira, penuh keakraban dan persaudaraan mewarnai temu nasional tersebut.
Panitia temu nasional, Paul mengatakan, pertemuan ini rutin untuk memberikan motivasi, saling suport, bertukar informasi antar sesama survivor, juga dengan caregiver. Pertemuan serupa juga pernah di beberapa kota seperti Surabaya, Jakarta, Bandung, Bogor, Semarang dan lainnya.
“Bertepatan dengan peringatan Hari Leukemia, kita menggelar pertemuan nasional ini di Purwokerto. Kita juga ingin menyapa para suivivor di Purwokerto dan sekitarnya,” tuturnya.
Paul yang juga survivor selama 18 tahun ini mengatakan, anggota Elgeka mencapai 1.000 orang lebih dari seluruh wilayah di Indonesia. Pada awal ia di vonis Leukemia, informasi seputar penyakit tersebut masih sangat minim.
Seiring perkembangan sains, informasi juga berkembang dan saat ini banyak survivor yang bisa menjalani hidup secara normal dengan terapi obat.
“Sekitar tahun 2005, obat masih mahal dan informasi juga minim, tetapi sekarang obat sudah di tanggung BPJS Kesehatan,” jelasnya.
Dalam diskusi yang menghadirkan Prof Dr Adi Utari MSc.MPH.PHd, di paparkan tentang pentingnya peran caregiver bagi survivor CML. Utari sendiri, merupakan caregiver yang mendampingi suaminya sejak tahun 2004 sampai suaminya meninggal saat pandemi lalu. Ia bercerita, tentang awal suaminya di vonis CML dan saat itu belum ada BPJS.
“Perjalanan 16 tahun mendampingi beliau, banyak sekali pelajaran berharga. Salah satunya, musik yang semula hanya sekedar hobi, kemudian menjadi pertunjukan amal yang sering kita lakukan,” ucapnya.
Peran caregiver, lanjutnya, dalam berbagai fase sangat perlu. Antara lain, dalam fase pengobatan, caregiver menjadi teman untuk berdiskusi berbagai kemungkinan. Kemudian memberikan dukungan terhadap pilihan pengobatan, sampai dengan merelakan dan mendampingi survivor untuk melakukan aktivitasnya kembali.
Salah satu peserta temu nasional, Eko dari Medan mengatakan, ia sangat terbantu dengan keberadaan Elgeka dan forum temu nasional yang rutin tersebut. Selain menumbuhkan semangat, juga bisa saling bertukar pengalaman, karena support sangat di perlukan survivor.
“Saya sudah 3 tahun sebagai survivor, awal di vonis menjadi tahun yang sangat berat. Saya drop dari berat badan 94 kg turun menjadi 76 kg. Setelah kenal dengan Elgeka, mulai muncul semangat menjalani hidup dan saat ini berat badan saya sudah pulih, serta bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara normal,” kata Eko.