Purwokerto, Serayunews.com- Demi memenuhi kebutuhan masyarakat terutama yang jauh dari lokasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), kini Pertamina menyediakan Pertashop yakni sebuah SPBU mini yang berada di pedesaan. Di Banyumas sendiri rencananya ada empat titik Pertashop.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sales Branch Manager Pertamina Rayon IV Cilacap-Banyumas, Adeka Sangtraga Hitapriya, dimana program Pertashop merupakan program kolaborasi antara Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) dan PT Pertamina (Persero), dengan tujuan memajukan perekonomian masyarakat lewat program yang diberi nama Pertashop.
“Hari ini kita resmikan Pertashop di Desa Limpakuwus, ini merupakan yang pertama di Banyumas, kedepannya ada tiga titik lagi yakni di Des Pajerukan, Desa Karangsalam dan Desa Tumiyang,” katanya seusai peresmian Pertashop di Desa Limpakuwus yang juga diresmikan oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein.
Deka menambahkan, dipilihnya empat titik tersebut lantaran memiliki radius sekitar 10 kilometer dari SPBU terdekat, sehingga masyarakat yang berada di pelosok desa tidak perlu jauh-jauh lagi untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga yang sama seperti SPBU-SPBU resmi.
“Untuk sementara ini kami baru menyediakan Pertamax dengan harga yang sama seperti SPBU legal. Kedepannya juga ada penjualan seperti Gas Elpigi dan pelumas kendaraan,” kata dia.
Pertashop yang ada di Banyumas sendiri untuk pasokan BBMnya di suplay langsunh dari Terminal BBM di Maos, Kabupaten Cilacap. Kemudian dalam jangka waktu tiga bulan, pihaknya akan bekerjasama dengan PT Pertamina Retail untuk memberikan kesempatan kepada BUMDes belajar tata niaga minyak, administrasi dan perizinan, sehingga Pertashop bisa menjadi wadah pekerjaan masyarakat sekitar.
“Saat ini kita akan bergerak secara berdampingan terlebih dahulu, karena memang ini kan masih baru,” ujarnya.
Program Pertashop saat ini di Indonesia dilakukan lebih dari 400 titik, dimana program kerja yang dilakukan hampir sama dengan Pertashop di Kabupaten Banyumas.
Sementara itu menurut Bupati Banyumas, Achmad Husein, ia berharap minimal setiap kecamatan di Kabupaten Banyumas ada satu pertashop, sehingga bisa mengembangkan desa-desa lainnya.
“Jika nanti dikelola oleh desa, saya minta agar transparan dalam pengelolaannya,” kata dia.