Cilacap, serayunews.com – Kekeringan yang melanda dalam beberapa waktu terakhir, berpengaruh terhadap berkurangnya hasil panen padi di Kabupaten Cilacap. Selain kekeringan, perbaikan irigasi saluran irigasi serayu juga menjadi penyebabnya. Meski demikan, produksi padi pada Masa Tanam kali ini masih mengalami surplus.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Supriyanto mengatakan, ada panen raya MT ke ll ini produksi padi di Kabupaten Cilacap mengalami surplus mencapai sekitar 200 ribu ton. Penurunan jumlah panenan terjadi bukan hanya karena musim kemarau, tetapi juga karena ada pengeringan saluran daerah irigasi Serayu yang berdampak di wilayah Cilacap Timur.
“Meski hasil panen kali ini kurang begitu bagus, tetapi secara jumlah tidak berbeda signifikan dibanding saat musim penghujan. Sebetulnya kalau didukung dengan penanaman varietas tahan kekeringan, hasilnya mungkin bisa lebih bagus,” jelasnya saat panen raya padi di Desa Jenang Kecamatan Majenang, Rabu (28/8/2019).
Terkait dengan harga jual padi di tingkat petani, menurutnya harga masih stabil. Berdasarkan data yang ada, harga jual padi di tingkat petani saat ini, Gabah Kering Panen (GKP) masih bisa dijual dengan harga Rp 4.900 per kilogram.