SERAYUNEWS – Beberapa hari belakangan, warga Baturraden mendengar gemuruh yang dugaannya berasal dari Gunung Slamet. Dugaan itu menguat, seiring dengan meningkatnya aktivitas gunung dengan ketinggian 3.432 mdpl tersebut.
Kepala Desa Kemutug Kidul, Kecamatan Baturraden, Kardi Daryanto mengaku, beberapa kali mendengar suara gemuruh sejak Gunung Slamet berstatus waspada.
“Tadi pagi dan kemarin sore juga ada suara gemuruh dari arah gunung,” kata Selasa (24/10/2023).
Setiawan, warga di Baturraden juga mengungkapkan hal serupa. Sejak status Gunung Slamet naik level, beberapa hari setelahnya suara gemuruh itu terdengar. Tetapi beberapa hari ini, gunung terbesar di Jateng itu tidak terlihat karena tertutup awan.
“Gunung tertutup awan, tidak kelihatan. Kemungkinan gemuruh itu dari Gunung Slamet,” katanya.
Hal senada di ungkapkan Kepala Desa Karangtengah, Kecamatan Baturraden, Barkah Pujianto. Dia mengakui, adanya suara tersebut. Dia juga meyakini, itu berasal dari Gunung Slamet yang berjarak sekitar 12 km dari kawah.
“Ada suara gemuruh, tapi tidak sesering pada tahun 2014 (saat itu berstatus siaga),” kata dia.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan perubahan status Gunung Slamet. Adanya kenaikan aktivitas vulkanik, maka status naik dari level I (normal) menjadi level II (waspada).