Banjarnegara, serayunews.com
Sekretaris Askab PSSI Banjarnegara, Setyo Eko W mengatakan, dengan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20, maka bisa dipastikan timnas U-20 tidak bisa tampil pada ajang tersebut.
Padahal, gelaran ini menjadi ruang yang sangat terbuka lebar bagi pemain muda Indonesia untuk berkarier di dunia sepak bola profesional. Bahkan tidak menutup kemungkinan, ajang ini juga menjadi peluang bagi pemain muda Indonesia berkarier di Eropa.
“Tentunya dengan gagalnya tampil di Piala Dunia U-20, karier mereka juga ikut terhambat,” ujarnya.
Baca juga: [insert page=’pssi-banyumas-malu-dan-kecewa-berat-piala-dunia-u-20-gagal-terlaksana-di-indonesia’ display=’link’ inline]
Selain itu, dari sisi ekonomi dan bisnis, hal ini tentu sangat berimbas. Mulai dari penginapan, dan aneka pernak-pernik souvenir Piala Dunia U20, hingga pedagang kecil yang bisa menjadi bagian dari perputaran ekonomi saat adanya event olahraga juga batal. Termasuk para pelaku UMKM yang bisa menjual aneka jersey, serta kerajinan khas negeri ini.
“Mereka yang tadinya sudah bersiap untuk berjualan, tentu tidak jadi. Saya yakin banyak yang sudah mempersiapkan ini, apalagi banyak turis mancanegara yang bakal hadir di ajang ini,” katanya.
Meski begitu, dia hanya bisa pasrah dengan keputusan FIFA terkait pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U 20. Dia juga berharap, adanya hal ini tidak menjadikan Indonesia mendapatkan sanksi untuk kali kedua dari induk organisasi sepak bola dunia ini.
“Kecewa pasti, tetapi kami cuma bisa berharap semoga pembatalan ini tidak sampai berimbas pada sanksi FIFA terhadap PSSI. Sebab jika sampai ini terjadi, maka efeknya akan bertambah lagi,” ujarnya.