SERAYUNEWS – Es krim dikenal sebagai makanan penutup dingin yang manis dan menyegarkan, namun tak banyak yang tahu bahwa jejak awalnya itu berasal dari campuran nasi dan susu beku di Tiongkok kuno. Bagaimana makanan yang kini begitu modern itu bisa berasal dari resep sederhana ribuan tahun lalu? Simak artikelnya!
Sejarah Singkat Es Krim
Sejarah mencatat bahwa bentuk awal es krim sudah dikenal sejak lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Dalam catatan kuno Tiongkok sekitar tahun 200 Sebelum Masehi, disebutkan bahwa masyarakat kerajaan menikmati sajian dingin yang terbuat dari campuran susu, nasi, dan es yang dibekukan secara alami.
Campuran ini ditaruh dalam wadah logam yang direndam dalam salju dan garam nitrat untuk mencapai suhu beku teknik primitif namun efektif untuk menciptakan tekstur mirip es krim.
Campuran nasi tersebut bukan sekadar karbohidrat, tetapi juga berperan memberikan kekentalan dan rasa kenyang pada sajian. Di masa ketika gula belum tersedia luas, nasi manis yang dicampur susu menjadi pilihan alami untuk membuat makanan penutup.
Evolusi dan Inovasi Es Krim
Pengetahuan tentang teknik pembekuan ini kemudian menyebar ke dunia Arab, yang menyempurnakannya menjadi sherbet atau sharbat, minuman manis dingin dari sari buah dan air mawar. Melalui hubungan dagang dan penaklukan, inovasi ini menyebar ke Eropa.
Di Italia pada abad ke-13, setelah perjalanan Marco Polo ke Asia, tercatat munculnya gelato pertama varian es krim yang lebih lembut dan rendah lemak. Di Prancis, es krim menjadi makanan kaum bangsawan, khususnya setelah Catherine de Medici memperkenalkannya ke istana kerajaan pada abad ke-16.
Ketika akhirnya es krim menyeberangi Samudra Atlantik dan sampai ke Amerika, sajian ini mulai dikenal lebih luas. Inovasi mesin pembuat es krim oleh Nancy Johnson pada abad ke-19 menjadi titik balik yang memungkinkan produksi massal.
Industri yang Menguntungkan
Kini, es krim tidak lagi identik dengan musim panas saja. Variannya semakin beragam, dari es krim berbasis susu sapi, susu nabati, hingga rasa-rasa eksperimental seperti matcha, coklat dan bahkan nasi ketan hitam.
Beberapa produsen modern bahkan sengaja kembali pada akar sejarah dengan menciptakan es krim berbahan nasi, sebagai bentuk penghormatan terhadap asal-usul makanan ini.
Di tengah modernisasi, es krim tetap menjadi simbol kenyamanan dan kebahagiaan yang melampaui usia dan budaya. Mulai dari sajian pinggir jalan hingga restoran berbintang, warisan dari campuran nasi sederhana itu terus berevolusi mengikuti zaman.
Dari sajian istimewa para bangsawan Tiongkok hingga menjadi hidangan universal yang dicintai di seluruh dunia, es krim telah melalui perjalanan panjang yang penuh inovasi dan adaptasi.
Siapa sangka, dari semangkuk nasi dan susu yang dibekukan ribuan tahun lalu, lahirlah makanan penutup yang hingga kini tetap memikat hati tiap orang.