SERAYUNEWS – Dugaan Ketua Dewan Mahasiswa (Dema-U) UIN Saizu Purwokerto yang menghamili seorang wanita dan melakukan tindakan korupsi memasuki babak baru.
Hal ini bisa kita ketahui melalui unggahan video reels akun Instagram @poskamling.uinsaizu pada Jumat (20/9/2024) yang juga tanggal pengunduran diri sang ketua.
“Dengan ini saya menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketua DEMA Universitas sebagai upaya menjaga kondusifitas dan kestabilan organisasi serta menjaga nama baik instansi seiring keberlangsungan dan keberlanjutan segala kegiatan yang ada di DEMA Universitas,” tulis pengunduran diri Ketua Dema-U UIN Saizu Purwokerto.
“Demikian surat ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Terima kasih,” imbuhnya.
Permintaan Klarifikasi di Depan Mahasiswa
Menanggapi surat permohonan pengunduran diri tersebut, pemilik akun meminta untuk yang bersangkutan membuat klarifikasi di depan mahasiswa.
Bukan tanpa alasan, karena PBAK-U atau masa orientasi kampus, menurut Pos Kamling UIN Saizu, dengan bangga berpidato sebagai pimpinan tertinggi tingkat mahasiswa.
“PBAK-U DENGAN BANGGANYA BERPIDATO SEBAGAI PIMPINAN TERTINGGI TINGKAT MAHASISWA. MALU MALU BOS!,” respon keras pemilik akun.
Tahap Investigasi
Sebelumnya, kelanjutan kasus ini masih dalam tahap investigasi setelah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama UIN Saizu Purwokerto Profesor Sunhaji, memberikan klarifikasi terkait tuduhan kepada Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Saizu Purwokerto.
Profesor Sunhaji mengaku sudah mengundang pihak terkait pada Rabu (18/9/2024). Pemanggilan tersebut guna mengkonfirmasi mengenai tuduhan miring yang beredar di media sosial Tiktok @polcation.id.
“Pada hari ini kami telah memanggil yang bersangkutan. Kepada kami, yang bersangkutan menyampaikan tidak pernah melakukan hal-hal yang terdapat dalam postingan akun media sosial Tiktok @polcation.id,” ungkapnya memberikan klarifikasi.
Untuk mengetahui kebenaran isu yang mencuat tersebut, pihaknya telah membentuk tim investigasi. Tim tersebut terdiri dari para dosen yang memiliki kapasitas keilmuan masing-masing. Tim tersebut langsung bekerja, sejak isu tersebut berhembus.
Setelah tim bekerja dan turun ke lapangan, pihaknya berharap nantinya akan ada rekomendasi terbaik untuk penyelesaian isu tersebut. Selain membawa isu personal, penyebaran isu tersebut tentu membawa citra negatif bagi institusi.
“Kami juga sudah melakukan komunikasi antar pimpinan universitas untuk segera menyelesaikan kasus ini. Dengan melakukan klarifikasi langsung dan membentuk tim investigasi harapan kami persoalan ini bisa ada titik terang,” harapnya.
Hasilnya Tetap Zonk
Sementara itu, akun TikTok @polcation.id pun memberikan respon atas klarifikasi ketua Dema-U dan pihak universitas. Soal kebenarannya, pihaknya memiliki semua bukti apabila diperlukan.
“Kami jamin kebenaranya, kami memiliki semua bukti jika diperlukan,” buka akun TikTok @polcation.id saat dikonfirmasi Kamis (19/9/2024).
“Intinya, semua bukti tersedia, kalau pansus itu memang ada pasti clear, bukti sudah ada digrassroot,” ujarnya.
Terlebih, penjelasan pihak rektorat, kata sang pemilik akun hanya bersifat normatif. Mereka meyakini bahwa tidak berbuah apa-apa atau hasilnya tetap zonk.
“Kami memahami, paling itu hanya narasi normatif. Hasilnya tetap zonk,” tegasnya.
Itulah bunyi pengunduran diri Ketua Dema-U UIN Saizu yang saat ini sedang tersandung kasus. Menarik menanti kelanjutan kasus yang melibatkan mantan pimpinan organisasi mahasiswa ini seperti apa.