Purwokerto, serayunews.com
Petugas pada posko swab antigen, Gatot Daryono mengatakan, pada awal dibukanya tes antigen peminatnya cukup banyak. Bahkan dari kuota 50 orang per hari, masih kurang dan banyak pendaftar yang tidak kebagian kuota. Sehingga akhirnya kuota ditambah menjadi 70 per hari.
“Setelah kuota ditambah, beberapa hari ke depannya justru peminat tes swab antigen menurun,” katanya, Jumat (10/9).
Pendaftaran swab antigen yang dilakukan secara online di website vaberayabanyumaskab.go.id juga mulai menurun. Ditambah lagi, tidak semua masyarakat yang sudah mendaftar juga datang untuk menjalani swab antigen.
Sebelumnya, saat masih ramai peminat, lokasi swab antigen yang menggunakan tenda di depan Alun-Alun Purwokerto selalu ramai hingga pukul 14.00 WIB. Petugas sampai menyediakan kursi tunggu di luar tenda. Namun, sekarang pukul 12.00 WIB, tenda tersebut sudah kosong, karena sudah tidak ada lagi pendaftar.
Menurut Gatot, yang menjalani swab antigen biasanya hanya untuk kepentingan tertentu yang mengharuskan menyerahkan hasil swab antigen. Misalnya untuk mendaftar pekerjaan, untuk keperluan masuk sekolah tatap muka atau untuk melengkapi persyaratan perjalanan.
“Kalau tidak ada kepentingan yang harus menyertakan hasil swab antigen, biasanya orang cenderung enggan,” katanya.
Salah satu warga Banyumas, Rianto mengatakan, ia mendaftar swab antigen di Alun-Alun Purwokerto karena untuk kelengkapan syarat melamar pekerjaan. Mengingat ada layanan swab antigen gratis, maka ia memilih untuk melakukan di Alun-Alun Purwokerto.
“Kalau tes antigen sendiri, ada biayanya, jadi pilih yang gratis saja dan mendaftar secara online, kemudian datang cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP),” tuturnya.