Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
Camat Mrebet Sakhiman SPd menyampaikan, upaya mewujudkan desa ODF ini tidak instan dan sekaligus. Namun secara bertahap, sejak empat tahun lalu.
“Tahun 2018 mulai dari Desa Sindang dan Kradenan, tahun 2019 yaitu Desa Mrebet dan Serayularangan. Sisanya 15 desa deklarasi tahun 2022 ini,” katanya, saat acara Germas, di Lapangan Desa Serayukaranganyar, Mrebet. Senin pagi.
Dia berharap, setelah deklarasi ODF, stakeholder yang ada baik Kepala Desa, Bidan Desa, Kader Kesehatan, dan semua tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk menjaga untuk bisa hidup sehat.
“Ia meminta ke depan warga bisa mempertahankan dan meningkatkan ODF. Sehingga, menuju desa sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dan Kecamatan STBM,” katanya.
Sementara itu, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengajak kepada masyarakat untuk saling mengingatkan agar tidak buang air besar (BAB) sembarangan. Terlebih BAB di sungai, sebab akan merusak dan mengotori lingkungan.
“Jadi kalau ada masyarakat Mrebet yang BAB di sungai, BAB sembarangan karena tidak memiliki jamban/kakus di rumahnya, nanti lapor ke Kepala Desa. Atau lapor ke Kecamatan atau ke Kepala Puskesmas atau juga ke Ibu Bupati. Nanti langsung mendapatkan jamban,” kata Bupati.
Tak hanya soal ODF, bupati juga mengingatkan masyarakat untuk mendukung Germas. Sebab Germas memiliki tujuan untuk menurunkan beban penyakit, menurunkan biaya pelayanan kesehatan. Selain itu, meningkatkan produktivitas penduduk, dan menurunkan beban finansial masyarakat untuk pengeluaran kesehatan.
“Germas jangan cuma hafal tapi juga perlu pelaksanakan dan sosialisasikan. Ajak masyarakat untuk konsumsi buah dan sayur, sering-sering olahraga. Ajak masyarakat untuk rutin cek kesehatan, istirahat cukup dan untuk bapak-bapak ini untuk jangan merokok,” katanya.