Cilacap, serayunews.com
Sekretaris Daerah Cilacap Farid Ma’ruf mengatakan, pihaknya sudah meminta menutup layanan sementara bagi kantor dinas yang diketahui reaktif maupun positif Covid-19.
“Kita lockdown dulu 2X24 jam, saya sudah bilang untuk ditutup dulu, untuk didisinfektan dan sebagainya, supaya masyarakat yang kena juga bisa tertangani,” ujar Sekda saat dikonfirmasi usai rakor penanganan Covid di ruang Prasanda Cilacap, Senin (28/06).
Sekda menambahkan, pihaknya saat ini masih mendata jumlah pegawai yang positif Covid-19. Dari sekian yang terpapar, ada satu pegawai yang meninggal akibat terpapar Covid tersebut.
“Dinsos baru dua yang reaktif, kalau kesbang ada tujuh yang meninggal satu,” ujar Sekda.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi menyampaikan, bahwa di Cilacap sudah mulai muncul kembali klaster pegawai namun jumlahnya masih kecil.
“ASN sudah mulai ada, tetapi masih banyak klaster keluarga, klaster ASN pun bisa saja dari keluarga pas di kantor ternyata menyebar ke teman-temannya,” ujarnya.
Sedangkan terkait penyebarannya, Pramesti menyebut sudah ada di sejumlah kantor dinas, diantaranya Dinas Sosial, Dinas PSDA (Pengelolaan Sumber Daya Air) dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).
“Dinsos ada, PSDA ada, Kesbangpol juga ada yang meninggal,” ujarnya.
Sementara itu, berdasar hasil rapat koordinasi penanganan Covid-19 tingkat kabupaten Cilacap disebutkan bahwa pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap dilarang melakukan perjalanan dinas baik di dalam maupun ke luar daerah, dikecualikan bagi pegawai yang melaksanakan tugas dalam rangka pencegahan, pengendalian dan penanganan Covid -19.
Serta sosialisasi rapat dan sebagainya selama masih di zona merah atau orange untuk diadakan daring, dilarang ada pertemuan dan dilarang menerima kunjungan dinas tamu, baik di dalam maupun luar daerah, dalam bentuk kunjungan kerja, study banding dan kegiatan sejenisnya.