SERAYUNEWS-PUSDALOPS PB BPBD Kabupaten Kebumen telah melaksanakan Uji Fungsi Aktifasi Sirine Peringatan Dini Tsunami (T-EWS) pada hari Minggu, 29 September 2024, mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai. Hasilnya ada tiga Sirine yang belum maksimal dan kini sedang dalam perbaikan.
Dikutip dari Instagram BPBD Kebumen Kegiatan Uji Fungsi Aktifasi Sirine Peringatan Dini Tsunami bertujuan untuk memastikan kesiapan sirine peringatan dini dalam menghadapi potensi ancaman tsunami di wilayah pesisir Kabupaten Kebumen.
Hasil dari uji tersebut, ada sirine di 21 lokasi berhasil berbunyi dengan baik. Lokasi tersebut adalah Desa Logending Kecamatan Ayah, Desa Pasir Kecamatan Ayah, Desa Jladri Kecamatan Buayan. Lalu,
Desa Surorejan, Kecamatan Puring.
Desa Sidoharjo Kecamatan Puring,
Desa Waluyorejo Kecamatan Puring.
Kemudian, Desa Tambakmulyo Kecamatan Puring, Desa Karanggadung Kecamatan Petanahan, Desa Tegalretno Kecamatan Petanahan. Lalu, Desa Ayamputih Kecamatan Buluspesantren,
Desa Jogosimo Kecamatan Klirong.
Kemudian, Desa Setrojenar Kecamatan Buluspesantren, Desa Brecong Kecamatan Buluspesantren, Desa Kenoyojayan Kecamatan Ambal. Lalu, Desa Kaibonpetangkuran Kecamatan Ambal,
Desa Karangrejo Kecamatan Petanahan,
Desa Lembupurwo (Dukuh Lengkong) Kecamatan Mirit. Lalu, Desa Lembupurwo (Dukuh Aglik), Kecamatan Mirit, Desa Tanggulangin Kecamatan Klirong. Kemudian, Desa Mirit Kecamatan Mirit,
Desa Miritpetikusan Kecamatan Mirit.
Namun selain 21 lokasi itu, 3 lokasi yang sirinenya belum berfungsi dan masih dalam proses perbaikan oleh tim teknisi. Ketiga lokasi sirine itu adalah Desa Tambamulyo (Pantai Suwuk) Kecamatan Puring, Desa Wiromartan Kecamatan Mirit, dan Desa Entak, Kecamatan Ambal.
BPBD Kabupaten Kebumen terus berupaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana, khususnya tsunami. Caranya, dengan memastikan seluruh peralatan peringatan dini berfungsi optimal.
Sekadar diketahui, kabar belakangan terkait potensi bencana bisa terjadi di pesisir selatan Pulau Jawa. Potensi bencana megathrust itu bisa mengakibatkan tsunami. Dengan begitu pesisir Kebumen yang ada di laut selatan juga termasuk area yang berpotensi.
Sebelumnya terkait potensi megathrust itu, Pemprov Jateng bahkan sudah membuat edaran. Surat edaran tersebut adalah respons informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait zona megathrust di Indonesia yang berpotensi gempa besar dan tsunami.
Surat edaran itu bertanggal 28 Agustus 2024. Ada beberapa langkah yang disarankan Pemprov Jateng melalui surat edaran itu. Di antara sarannya adalah menginstruksikan instansi dan warga masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan bencana karena seismic gap. Terutama di zona megathrust pantai selatan Jawa Tengah.
Kemudian, mengecek alat-alat peringatan dini dan sistem komunikasi kebencanaan. Selain itu memastikan kesiapan tempat evakuasi dan memastikan ketersediaan papan informasi, rambu-rambu, serta arah evakuasi yang memadai terutama di wilayah pantai selatan Jawa Tengah.
Selanjutnya, meningkatkan edukasi, sosialisasi, dan literasi pada masyarakat. Tak lupa juga melakukan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami. Hal itu sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap risiko gempa bumi dan tsunami.