SERAYUNEWS– Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Papua saat ini tengah melakukan upaya identifikasi terhadap keenam jenazah. Mereka adalah korban tragedi jatuhnya Pesawat Sam Air Tipe Cessna Grand Caravan C208B.
Kepala Bidang Dokter Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Papua, Kombes Pol dr Nariyana memberikan penjelasannya. Dia mengatakan, proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Jayapura sejak Selasa (27/6/2023) petang.
Dia menjelaskan, pihaknya sudah mulai melakukan proses identifikasi mulai Selasa petang, karena kemungkinan memakan banyak waktu. Ini mengingat kondisi para korban yang sebagian besar terbakar dan tidak utuh.
“Dari kasus para korban, kemungkinan kami akan melakukan proses identifikasi secara primer. Identifikasi meliputi sidik jari, lalu gigi dan DNA atau Post Mortem,” ujarnya dikutip serayunews.com, Rabu (28/6/2023).
Namun sebelum itu, lanjut dia, pihaknya memulai dengan proses pelabelan serta pendataan terlebih dahulu. Dia menjelaskan, proses identifikasi terhadap para korban tidak hanya oleh Tim DVI Bid Dokkes Polda Papua.
Dari laman resmi tribratanews.papua.polri.go.id
“Tentunya kami akan melakukan hal ini secara maksimal. Sehingga dapat terselesaikan dengan cepat dan mendapat hasil yang baik. Selanjutnya jenazah korban dapat kami berikan kepada pihak keluarga untuk pemakaman,” tuturnya.
Pihaknya mengharapkan dukungan serta pengertian anggota keluarga, agar proses identifikasi dapat segera terselesaikan dengan baik dalam waktu singkat.
Keenam jenazah tersebut sebelumnya telah tiba dari Wamena di Base Ops Lanud Silas Papare Sentani, Kabupaten Jayapura menggunakan Pesawat Trigana Air sekitar pukul 16.30 WIT sore.
Tim kemudian menyerahkan korban kepada H Wagus Hidayat, selaku Pimpinan PT Semuwa Group. Kemudian petugas membawa korban ke RS Bhayangkara, guna proses identifikasi.