Cilacap, serayunews.com
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, bahwa tim kewaspadaan dini daerah akan mengevaluasi segala permasalahan yang sedang berkembang di Kabupaten Cilacap serta melakukan berbagai upaya pencegahan, penanganan, pengendalian dan penyelesaian. Rapat koordinasi tersebut akan digelar setiap bulan dengan melibatkan berbagai unsur seperti Forkopimda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta berbagai unsur lainnya.
Bupati menyampaikan, bahwa beberapa hal yang menjadi pembahasan dalam rapat tim yang digelar pada Senin (31/05) di ruang gadri rumah dinas Bupati itu, diantaranya membahas mengenai perkembangan Covid-19 Varian India B1617.2 dan kodisi terkini ABK Hilma Bulker yang tengah dirawat di RSUD Cilacap, himbauan Bupati agar masyarakat tidak bepergian keluar daerah, dan mobilitas masyarakat pada arus mudik dan balik lebaran.
“Kita membahas ABK Philipina kapal Hilma Bulker dari 14 orang sekarang tinggal empat ABK kini hampir sembuh, kemudian nakes yang tertular bukan dari Varian India B1617, ini yang terpenting,” ujar Bupati Tatto.
Untuk mendeteksi secara dini penyebebaran Covid-19, Bupati akan lebih mengintensifkan swab antigen harus dilakukan secara rutin baik kepada pegawai, tenaga kesehatan, maupun masyarakat. Sedangkan untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan pihaknya akan langsung mengawasi ke bawah dan segera mengevaluasinya.
“Swab harus rutin, tadi juga saya baru swab, jangan sampai kita terkena Covid, menganggap sehat tetapi menularkan kasihan yang lain, saya mau lihat penanganan Covid-19 seperti apa, jangan sampai perekonomian terdampak,” ujar Bupati.
Sementara itu, Ketua DPRD Cilacap Taufik Nurhidayat menilai kasus penularan Covid kepada tenaga kesehatan perlu dievaluasi lebih jauh. Menurutnya, diantara tenaga kesehatan ada tenaga administrasi yang ikut tertular, sehingga pihaknya mendorong agar dilakukan swab rutin kepada nakes dan karyawan tersebut.
“Kita menunggu Dinas Kesehatan untuk lakukan kajian, karena beliau sebagai garda terdepan jangan sampai tidak terantisipasi protokolnya dan jangan sampai menimbulkan kepanikan yang ditangani,” ujar taufik.
Sedangkan terkait pengawasan orang asing yang masuk ke Indonesia dan WNI yang baru bepergian dari luar negeri, Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jamsostek pada Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Kabupaten Cilacap, Waris Winardi menyampaikan, mereka wajib isolasi mandiri selama 14 hari meskipun telah melakukan SWAB dengan hasil negatif.
Adapun data TKA di Cilacap, yakni TKA India 2 orang, TKA RRC 279 orang, TKA Thailand 9 orang, TKA Jepang 1 orang, TKA Korea 1 orang, dan TKA Malaysia 2 orang.
Sementara itu, untuk kegiatan Seni Budaya dan Sosial kemasyarakatan yang melibatkan orang banyak, Bupati menegaskan kegiatan tersebut harus memiliki perizinan secara lengkap sesuai bidang kegiatannya, serta izin dari Satgas Covid-19 sesuai tingkatan wilayahnya.