SERAYUNEWS – Tim Tanggap Darurat Gunung Slamet, terus melakukan pemantauan aktivitas vulkanik. Terbaru, mereka memasang alat pengukur panas pada dua titik di wilayah Baturraden.
“Kami baru memasang alat pencatat temperatur air panas di dua lokasi, pancuran 3 dan pancuran 7. Rencana akan ada juga di daerah Guci,” kata Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Slamet, Mamay Surmayadi, Jumat (28/10/2023).
Pemasangan alat ini, juga bagian dari pemantauan aktivitas vulkanik Gunung yang menjulang di empat wilayah Kabupaten ini.
“Hasil pembacaan temperatur suhu itu, bisa menjadi cerminan peningkatan aktivitas. Nanti kita lihat hasil pencatatan setelah satu minggu,” katanya.
Sudah lebih dari sepekan ini, aktivitas vulkanik Gunung Slamet naik dari level I (normal) ke level II (waspada). Pantauan pada, Kamis (26/10/2023) oleh KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan, cuaca terpantau cerah, berawan, dan mendung.
Secara visual, gunung terlihat jelas hingga kabut. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Kegempaan, Tremor Harmonik 7 kali, Amplitudo : 4-8 mm, Durasi : 52-448 detik. Tektonik jauh jumlah : 1, Amplitudo : 4 mm, S-P : 17.4 detik, Durasi : 73 detik. Tremor Menerus (Microtremor), terekam dengan amplitudo 0.5-6 mm (dominan 2 mm).
“Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak berada/beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah Gunung Slamet,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho.