SERAYUNEWS- Kabar gembira bagi jemaah haji Indonesia! Pemerintah menyediakan layanan bus shalawat gratis yang beroperasi 24 jam nonstop untuk memudahkan jemaah menuju Masjidil Haram.
Bus-bus ini mengantar jemaah dari hotel ke tiga terminal utama di sekitar Masjidil Haram, yakni Syib Amir, Jabal Ka’bah, dan Ajyad.
Dengan dukungan 27 rute dan 95 halte, layanan ini diatur secara khusus oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, guna mendukung pelaksanaan umrah wajib dan salat lima waktu.
Melansir laman Kemenag, Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, membagikan sejumlah tips penting agar jemaah tidak salah naik bus atau tersesat:
1. Hafalkan Rute Bus
Kenali rute yang menuju hotel atau kawasan tempat tinggal masing-masing.
2. Tempelkan Kartu Bus di Tas
Setiap jemaah akan mendapatkan kartu rute bus. Tempelkan di tas dokumen agar mudah dikenali.
3. Baca Tulisan di Bus dan Halte
Pastikan bus dan halte sesuai dengan informasi di kartu Anda.
4. Tanya Petugas Jika Bingung
Bila ragu, jemaah diminta untuk langsung berkonsultasi dengan petugas haji Indonesia yang siap membantu kapan pun dibutuhkan.
Mujib menegaskan bahwa sistem transportasi ini telah diatur agar tidak ada rute tumpang tindih, sehingga potensi kesalahan sangat minim.
Ia juga mengingatkan pentingnya membawa kartu bus, kartu Nusuk, dan mengenakan gelang haji setiap saat.
Bus-bus ini dilengkapi AC dan berkapasitas 70 penumpang. Selain itu, tersedia bus inklusif bagi jemaah berkebutuhan khusus, menjamin kenyamanan seluruh jemaah tanpa terkecuali.
Sementara itu, pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah telah berlangsung sejak 10 Mei 2025.
Kepala Seksi Transportasi dan Perlindungan Jemaah (Linjam) Daker Madinah, M. Slamet, menyampaikan panduan jika jemaah kehilangan atau tertinggal barang selama perjalanan:
1. Tetap Tenang
Tidak perlu panik, petugas siap membantu jemaah yang kehilangan barang.
2. Segera Lapor ke Petugas Linjam
Tersedia dua petugas di setiap sektor pemondokan. Segera hubungi mereka jika ada barang hilang.
3. Sampaikan Informasi Lengkap
Berikan deskripsi detail barang, lokasi terakhir terlihat, dan perkiraan waktu hilang.
4. Petugas Akan Koordinasi Lanjutan
Petugas Linjam akan bekerja sama dengan Daker Madinah, bahkan dengan petugas bandara jika perlu.
5. Jangan Ragu Bertanya
Petugas haji Indonesia selalu siap membantu dan menjawab pertanyaan jemaah.
M. Slamet mencontohkan proses penanganan barang hilang seperti kursi roda tertinggal di bandara yang berhasil petugas kembalikan ke sektor terkait melalui koordinasi lintas tim.
Ia juga menyebut bahwa tas koper, telepon genggam, dan kursi lipat merupakan barang yang paling sering tertinggal. Untuk itu, jemaah harap selalu menjaga barang bawaan dan membawa kartu identitas sebagai langkah antisipatif.
“Semua barang akan kami amankan. Jika tidak ada pemiliknya hingga akhir ibadah haji, akan kami bawa pulang ke Indonesia,” tegas Slamet.
Dengan sistem transportasi dan perlindungan yang tertata rapi, jemaah haji Indonesia diharapkan bisa beribadah dengan tenang, aman, dan nyaman selama di Tanah Suci.