SERAYUNEWS- Berikut ini informasi tentang tips menyapih anak. Menyapih anak adalah salah satu momen penting dalam perjalanan tumbuh kembang si kecil.
Proses ini bukan hanya soal menghentikan menyusui atau pemberian ASI, tapi juga membangun kemandirian anak secara perlahan.
Meski sering dianggap menantang, menyapih bisa jadi pengalaman yang menyenangkan kalau dilakukan dengan cara yang tepat. Yuk, simak tips-tips berikut!
Dalam Islam, waktu terbaik untuk menyapih anak adalah setelah anak menyusu selama dua tahun penuh, sesuai dengan petunjuk dalam Al-Qur’an.
Hal ini disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 233.
“Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.”
Setiap anak punya waktu siap yang berbeda untuk disapih. Biasanya, kamu bisa mulai menyapih saat anak berusia 2 tahun, sesuai rekomendasi WHO.
Yang penting, perhatikan tanda kesiapan anak, seperti mulai tertarik dengan makanan lain dan bisa minum dari gelas.
Di sisi lain, kesiapan ibu juga penting. Pastikan kamu sudah merasa siap secara emosional untuk melepas rutinitas menyusui. Menyapih itu butuh kerja sama, hingga keduanya harus siap.
Hindari menyapih secara mendadak karena bisa bikin anak bingung dan rewel. Kurangi sesi menyusui secara perlahan.
Misalnya, kalau biasanya menyusui 4 kali sehari, coba kurangi jadi 3 kali, lalu 2 kali, hingga akhirnya berhenti total.
Untuk membantu transisi, tawarkan camilan sehat atau susu dalam gelas sebagai pengganti. Ingat, konsistensi adalah kunci!
Menyusui sering kali jadi momen bonding yang bikin anak merasa nyaman. Ketika mulai menyapih, gantilah momen tersebut dengan rutinitas lain.
Kamu bisa membacakan buku sebelum tidur, memeluk, atau bernyanyi bersama. Ini akan membantu anak tetap merasa dekat denganmu meski tanpa menyusui.
Ketika anak meminta ASI, coba alihkan perhatiannya dengan aktivitas menarik. Ajak bermain, jalan-jalan, atau berikan mainan favoritnya.
Distraksi ini bisa membantu anak melupakan keinginannya untuk menyusu.
Anak cenderung ingin menyusu di situasi tertentu, misalnya saat merasa lelah atau rewel. Cobalah menghindari situasi seperti ini dengan memberi kenyamanan lain, seperti memeluk atau menggendong.
Jika menyusui biasanya di tempat tertentu, ganti lokasi tersebut dengan suasana baru.
Meskipun anak masih kecil, beri penjelasan sederhana tentang alasan menyapih.
Misalnya, “Sekarang kamu sudah besar, jadi minumnya dari gelas, ya.”
Anak mungkin belum sepenuhnya paham, tapi hal ini tetap penting untuk membangun komunikasi positif.
Proses menyapih bisa berbeda-beda untuk setiap anak. Ada yang cepat beradaptasi, tapi ada juga yang butuh waktu lebih lama.
Jangan memaksa atau memarahi anak kalau ia menolak. Tetap tenang, sabar, dan penuh kasih sayang.
Pastikan kebutuhan nutrisi anak tetap tercukupi selama proses menyapih. Perbanyak pemberian makanan bergizi dan camilan sehat.
Rutinitas yang mengingatkan anak pada menyusu biasanya adalah sebelum tidur. Biarkan suami menemani anak sebelum tidur.
Kamu dan suami adalah partner yang saling mendukung dalam proses menyapih ini.
Demikian informasi tentang tips menyapih anak. Selamat mencoba, dan semoga proses menyapihmu berjalan lancar!***(Ika Sriani)