Purbalingga, serayunews.com
Bupati Tiwi mengatakan dengan meruntut setiap kasus covid-19 yang terjadi di Kabupaten Purbalingga nantinya akan memudahkan proses tracing. Dalam hal ini, Bupati juga menerangkan dengan detail kasus covid-19 dapat memudahkan Satgas Covid-19 dalam mengambil kebijakan.
“Mereka yang positif ditanya secara detail perjalanannya atau aktivitas yang dilakukan sebelumnya, sehingga nanti paham dan saya sebagai Ketua Satgas Covid-19 nantinya bisa mengambil kebijakan berdasarkan dengan data yang ada,” kata Bupati Tiwi.
Bupati menambahkan selain kasus positif covid-19 juga dengan angka kematian. Bupati berpesan agar orang yang terpapar covid-19 dan meninggal disebabkan karena faktor apa.
“Ditulis secara rinci yang meninggal ini karena sudah vaksin atau belum atau komorbid nantinya yang belum vaksin ini menjadi evaluasi bersama,” ujarnya.
Terkait dengan varian omicron, Bupati menegaskan jangan dianggap sepele meskipun sudah divaksin dan relatif lebih cepat sembuh. Namun, penyebaran varian omicron lebih cepat dan masih sehingga protokol kesehatan jangan sampai diabaikan.
“Untuk membentengi masyarakat kita gencarkan vaksinasi, vaksinasi ini harus terus kita genjot, termasuk sekarang vaksin booster untuk masyarakat,” terang Bupati Tiwi.
Bupati pun mengingatkan terkait Kepala Puskesmas dan para tenaga kesehatan di Kabupaten Purbalingga menjadi ujung tombak penanganan covid-19. Oleh karena itu harus sudah mendapatkan vaksin booster dan protokol kesehatan jangan sampai diabaikan.
“Mengingat banyaknya klaster perkantoran, prokes jangan sampai kendor. Kemudian jangan bosan-bosan untuk mengingatkan kepada masyarakat untuk vaksinasi,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga Jusi Febrianto mengatakan hingga 18 Februari 2021 terdapat 350 kasus aktif Covid-19 di Purbalingga. Dengan perincian 57 orang dirawat di rumah sakit. Sisanya menjalani isolasi mandiri (isoman).