Purbalingga, serayunews.com
“Saya minta Satgas Pangan segera rapatkan dan kerjasama dengan seluruh stakeholder untuk menyikapi kenaikan harga bahan pokok, bukan hanya beras, termasuk juga minyak goreng,” tegasnya saat menerima audensi Pimpinan Cabang Bulog Banyumas, di ruang kerjanya, Senin (6/2/2023).
Bupati Tiwi menyatakan kenaikan harga beras sudah menjadi sorotan nasional. “Presiden Joko Widodo sudah wanti-wanti untuk menjaga harga pangan stabil karena itu kunci mengendalikan inflasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Purbalingga Johan Arifin menyebutkan harga beras saat ini di pasaran IR 64 kwalitas premium Rp13.200/kg dan kwalitas medium Rp12.000/kg. Kemudian, Minyak Goreng Curah Rp14.000/liter dan Minyak Goreng Kita Rp16.300/liter.
Baca juga: [insert page=’harga-beras-di-cilacap-melambung-pedagang-kami-bingung’ display=’link’ inline]
Johan menyebutkan operasi pasar kerjasama Dinperindag dan Bulog sudah digelar sejak 3 Februari 2023 di 3 pasar Kelas I yakni Pasar Segamas, Bukateja dan Bobotsari.
“Sebanyak kurang lebih 10 ton beras akan digelontorkan selama operasi pasar tersebut,” terangnya.
Selanjutnya Perum Bulog Cabang Banyumas pun menyampaikan komitmennya untuk bekerja keras untuk mengendalikan harga beras di wilayah kerjanya, termasuk Kabupaten Purbalingga.
“Terkait harga beras, kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memobilisasi Cadangan Beras Bulog (CBB) untuk kegatan stabilisasi harga,” ujar Pimpinan Cabang Bulog Banyumas Rasiwan dalam kesempatan yang sama.
Menurutnya, operasi pasar beras sudah dilakukan dengan menggandeng mitra kerja dan distributor. Saat ini cadangan beras di Bulog Banyumas untuk Purbalingga tersedia 200 ton. Posisi tersebut dinilai masih aman untuk kebutuhan sampai musim panen berikutnya.
“Perkiraan musim panen di Maret–April, mudah-mudahan akan menambah ketersediaan beras dan menurunkan harga. Jaringan pasar tradisional sudah kita eksekusi di Pasar Segamas, Bukateja, dan Bobotsari,” ujarnya.