Cilacap, serayunews.com
Kabar meninggalnya Yulia Silvi diketahui keluarga pada Selasa (31/08) pagi sekitar pukul 09.00 WIB saat di hubungi dari pihak HRD ASJ Components, perusahaan komponen elektronik tempat almarhum bekerja.
Menurut keterangan Bayu Firmansyah (28) kakak ipar Yulia mengatakan, bahwa informasi yang didapat, dokter rumah sakit yang merawat Yulia mendiagnosa bahwa penyakit yang diderita almarhum mirip gejala Covid, namun disayangkan hasil 3 kali PCR negatif.
“Katanya di paru-parunya ada bakteri, tapi hasil tes PCR negatif Covid, hanya saja dokter tidak berani memulangkan karena mirip gejala Covid, faktanya test PCR menunjukkan negatif,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (31/08/2021)
Berdasar informasi dari keterangan almarhumah sebelum meninggal dan informasi temannya, Bayu meyakini bahwa almarhumah tidak terpapar Covid, sebab sejak masuk rumah sakit pada awal puasa lalu, ia di diagnosa terkena penyakit autoimun atau lupus. Selama disana, almarhumah pernah dirawat di dua rumah sakit.
“Kalau lagi sakit ia selalu ngabari, awalnya bengkak kakinya, tangannya dan badannya, tapi belum sampai sesak nafas,” ujarnya.
Bayu menyampaikan selama dirawat, pihak rumah sakit melarang almarhumah didampingi dan tidak boleh dijenguk, meskipun dari pihak PT tempat ia bekerja. Namun untuk komunikasi diperbolehkan tapi tidak bisa lama.
“Instruksinya suruh menunggu info selanjutnya, namun pihak keluarga minta almarhum bisa dipulangkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Cilacap Dikdik Nugraha mengatakan bahwa, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan KBRI terkait proses pengurusan jenazah disana.
“Saat ini sedang menghubungi KBRI, sedang diupayakan nanti nunggu hasilnya bagaimana, kalau tidak memungkinkan akan dimakamkan disana, karena dokter walaupun negatif ada kecenderungan (mirip Covid). tunggu info saja sedang diupayakan PT-nya dan KBRI disana, dan menunggu dari rumah sakit Malaysia, data sudah masuk di kita,” ujar Dikdik.
Sebelum meninggal, almarhumah bekerja di bagian elektronik di PT Sansan Yasindo Malaysia, ia sudah bekerja sekitar 4 tahun lamanya. Almarhum merupakan putri ke tiga dari lima bersaudari, ibunya pun sudah meninggal tahun 2015 dan bapaknya bekerja di Jakarta.