SERAYUNEWS – Jalur Tol Jogja-Cilacap dengan panjang mencapai 171,25 kilometer saat ini sedang berada dalam tahap pembangunan yang aktif.
Proyek ini telah menarik perhatian banyak pihak karena dampaknya yang signifikan terhadap infrastruktur dan masyarakat sekitarnya.
Dampak langsung dari pembangunan jalan tol ini terasa di empat kecamatan yang dilewati oleh jalur tersebut.
Kecamatan Kesugihan, Kroya, Maos, dan Sampang menjadi wilayah yang terdampak, dengan total 16 desa tersebar di keempat kecamatan tersebut yang akan merasakan konsekuensi dari proyek infrastruktur ini.
Pemerintah sedang menggencarkan pembangunan jalan tol lintas Pulau Jawa, termasuk proyek-proyek seperti Tol Jogja-Bawen, Tol Getaci, Tol Solo-Jogja, dan yang tengah berjalan, Tol Jogja-Cilacap.
Harapannya, pembangunan infrastruktur ini dapat meningkatkan mobilitas di Pulau Jawa, memperlancar arus transportasi, serta mempercepat konektivitas antarwilayah.
Pembangunan Tol Jogja-Cilacap direncanakan dimulai pada bulan Juli 2023. Tahap prakonstruksi diharapkan dapat diselesaikan hingga Desember 2024.
Dalam konteks ini, diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah, pengembang, dan masyarakat setempat untuk memastikan bahwa proses pembangunan berjalan lancar dan dampak terhadap lingkungan serta masyarakat dapat diminimalkan seoptimal mungkin.
Terkait dengan jalur tol ini, rencananya akan dibangun tiga pintu keluar atau exit tol. Masing-masing adalah Exit Buntu – Exit Siumpiuh, Exit Buntu – Maos Kidul, dan Exit Jeruklegi – Maos Kidul.
Langkah ini diharapkan dapat membantu distribusi lalu lintas lokal serta memfasilitasi aksesibilitas bagi masyarakat di sekitar wilayah tersebut.***