Cilacap, serayunews.com
Membawa atribut spanduk dan bendera, aksi damai oleh hampir seribu nelayan wilayah Kabupaten Cilacap dengan longmarch. Mereka longmarch dari balai pertemuan kompleks pelabuhan PPSC menuju Kantor PPS Cilacap.
Di depan kantor PPSC, perwakilan nelayan menyampaikan sejumlah aspirasi. Aspirasi itu di antaranya menolak PNBP 10 persen pasca produksi, protes biaya tambat labuh kapal di PPSC yang memberatkan saat paceklik.
“Kami menuntut menolak dengan tegas pemberlakuan PNBP, PP No 85 tahun 2021, serta menolak denda 1000 persen,” ujar koordinator aksi Sugiyamin.
Baca juga: [insert page=’tolak-pnbp-besok-ribuan-nelayan-cilacap-rencananya-akan-gelar-aksi-di-tiga-titik’ display=’link’ inline]
Selain itu, nelayan memprotes biaya tambat labuh kapal di PPSC yang memberatkan, serta kondisi pelabuhan yang penuh sesak dengan kapal.
“Biaya tambat labuh sangat mencekik nelayan, ini menjadi beban. Tolong pihak pelabuhan mengerti kondisi nelayan, dan aspirasi bisa tersampaikan ke kementerian dan presiden,” ujarnya.
Baca juga: [insert page=’catat-sekitar-3000-nelayan-cilacap-akan-demo-menolak-pemberlakuan-pnbp-dan-protes-biaya-tambatan-kapal’ display=’link’ inline]
Kemudian, setelah menyampaikan orasi beberapa menit di depan Kantor PPSC, aksi damai berlanjut ke Kantor DPRD Cilacap. Ada 15 orang perwakilan pengusaha kapal beraudiensi dengan Ketua DPRD Cilacap Taufik Nurhidayat.
Dalam audensi itu juga hadir Kepala PPSC Imas Masriah, perwakilan PSDKP, dan dinas/instansi terkait.
Aksi ini juga mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian Polresta Cilacap. Hingga berita ini diturunkan, audensi di DPRD Cilacap masih berlangsung dengan penyampaian aspirasi nelayan.